"HUUU...Gombal!"
"Ini bukan gombal. Tapi ungkapan hati terdalam. Aku jauh lebih mencintaimu dibanding si Mischa."
Jean ini selalu saja bercanda di situasi segenting ini. Allo! Ini situasi darurat militer cinta...
***
Dua minggu kemudian,
Jantungku berdetak kencang. Telah tiba waktunya Jean untuk melaporkan hasil penyelidikannya. "Bagaimana, Jean? Apa informasi yang kau peroleh?"
"Sesuai perkataanmu, Linh gadis Vietnam yang sangat cantik. Jika aku masih belia, aku pun akan mengejarnya. Tapi ia sudah memiliki tunangan, yaitu pemuda Inggris."
"Tidakkah ia menceritakan hubungannya dengan Mischa? Mungkin mereka selingkuh?"
"Tidak. Linh seorang pemandu wisata di Kota Hanoi. Mungkin mereka berkenalan karena hal tersebut. Ia gadis baik sama sepertimu."
"Jangan samakan dirinya denganku!" Sahutku angkuh. "Kau lebih membelanya, ya?"
Jean tertawa keras. "Baru kali ini aku melihatmu marah seperti kucing kesetrum. Aku tak membelanya. Hanya fakta."
Aku merengut. Ternyata, Jean, si mahaguru cinta, kurang bisa diandalkan. Maka, kuputuskan untuk menginterogasi sendiri Linh.