Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Misteri Manusia Ular

25 Juni 2024   12:53 Diperbarui: 25 Juni 2024   13:10 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ADUH, IA MAU MELOMPAT."

"ASTAGFIRULLAH, RIZAL! JANGAN MELOMPAT!" Jerit Bu Dira frustasi. Wajahnya sudah sembab oleh air mata.


Satu lompatan besar. Diiringi pekikan penonton, Rizal sudah berhasil menggapai cabang pohon mangga yang tinggi dan hampir berhasil untuk menjangkau pinggiran bawah serambi lantai atas. Ketika usahanya hampir berhasil, tiba-tiba ia jatuh dan ditangkap oleh sekelompok tetangga pria yang siaga. Kemudian, Rizal dibawa masuk ke dalam rumah kontrakan.


Lampu rumah kontrakan yang kuning temaram menambah seramnya suasana. Tidak banyak perabotan rumah Bu Dira sehingga ruang keluarga terasa lengang. Tampak di sudut ruangan, Bu Dira sedang membujuk anaknya yang mengamuk. 

Tiba-tiba Rizal menerjang dan menggulung Bu Dira, persis seperti ular piton menggulung mangsanya. Kemudian, Rizal menggigit leher Bu Dira. Dengan susah payah, tetangga berhasil melepaskan Bu Dira dari Rizal. Semua orang yang berada di sekitar Rizal, tidak luput dari pukulan dan tendangan sehingga ia berhasil kabur ke teras.


Sari sangat terpesona melihat Rizal melata. Rizal benar-benar menggunakan otot perutnya dan bergerak seperti ular. Punggungnya terlihat bergelombang, naik dan turun. Dengan cepat, Rizal berhasil menuruni 10 anak tangga teras. Dan hal tersebut dilakukannya dengan melata. Akhirnya, keriuhan ini berhasil dipadamkan. Rizal diikat dengan tali rafia agar tidak bisa melarikan diri.


"Bu, maafkan aku atas kelakuan anakku," kata Bu Dira pada Bu Maya. Ia tak bisa menahan isak tangisnya. "Malam ini juga aku akan membawa Rizal ke luar kota untuk bertemu bapaknya karena aku tak bisa mengatasi Rizal seorang diri."

Bu Maya langsung memeluk Bu Dira dan menghiburnya. Sementara itu, Rizal sudah berhenti meliuk-liukkan tubuhnya yang super lentur karena merasa lelah. Tapi, Rizal masih terus mendesis.


Walaupun masa sewa rumah masih tersisa 3 minggu, tapi Bu Dira tidak ingin tinggal lebih lama lagi di rumah kontrakan. Oleh karena kejadian Rizal kesurupan tersebut, selama 6 bulan rumah kontrakan Bu Maya tidak laku. Bahkan, Bu Maya diisukan melakukan pesugihan terhadap jin raja ular.


Selama bertahun-tahun tidak pernah ada yang menyadari bahwa Rizal itu bukan kesurupan, tapi ia menderita schizophrenia. Berdasarkan jurnal kesehatan, schizophrenia merupakan suatu penyakit jiwa yang membuat penderitanya kehilangan logika. Sederhananya, Rizal merasa dirinya seekor ular, bukan manusia.


Bu Maya dan Sari pun berharap di mana pun Rizal berada saat ini, ia memperoleh terapi pengobatan yang tepat. Bisikan schizophrenia bukanlah bisikan setan, tapi merupakan kelainan jiwa. Untuk para pejuang schizophrenia, tetaplah semangat karena kalian tetap bisa hidup normal jika diterapi dan memperoleh pengobatan rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun