Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Miss Kunti Pattaya Thailand Ingin Liburan Gratis ke Indonesia

24 Juni 2024   13:03 Diperbarui: 24 Juni 2024   13:06 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Pattaya. Sumber gambar: dokumen pribadi.


"Meja makan mungkin hadir dalam mimpimu secara kebetulan. Tapi, saat di Pattaya kunti tersebut mengikutimu. Aneh-aneh saja kamu ini. Masa menyusuri pantai menjelang tengah malam," omel ibuku. "Ibu kan sudah berpesan kamu jangan bermain hingga larut malam."


"Pemandangan Pattaya begitu indah, Bu. Walaupun laut terlihat gelap, banyak lampu-lampu besar di sepanjang trotoar. Padahal saat itu ramai sekali. Banyak turis yang juga menyusuri pantai. Bahkan, ada beberapa turis yang berenang," dalihku dengan gugup.


"Ramai tidaknya suatu tempat, tidak akan mempengaruhi ada tidaknya roh penasaran. Apakah setelah berkeliaran di Pattaya saat malam hari, kamu merasa langkahmu berat?"


Aku terperangah dan menjawab, "Iya, benar, Bu. Aku merasa ransel kecilku berat walaupun aku hanya membawa beberapa keperluan saja ketika mengunjungi beberapa area. Sedangkan koper dan barang lainnya ada di kamar hotel."


Argh, rupanya si kunti Thailand ini mengikutiku hingga ke Indonesia. Ia imigran hantu gelap yang harus ditangkap oleh petugas imigrasi. Mungkin semasa hidupnya, si kunti belum pernah mengunjungi Indonesia. Tapi, jangan naik ke atas ransel dan membebaniku. Hidupku sudah cukup berat, jangan kau tambah lagi, Miss Kunti Thailand!


Yang aku heran, mengapa kunti Thailand dan kunti Indonesia mirip sekali? Apakah semua bangsa kunti dari berbagai negara memiliki wujud yang sama? Harusnya kunti dari setiap negara menggunakan baju berciri khas sehingga mudah dikenali.


Pesan inspiratif kisah ini ialah cintai produk lokal hantu Indonesia. Di Indonesia saja sudah banyak hantu, kita tak perlu hantu import. HUSH. HUSH.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun