"Apa kau tahu makanan balita? Terus terang aku tak banyak tahu mengenai balita."
"Tenang! Dokter Odi sudah memiliki rancangan menu. Resep masakannya pun tak sulit. Misalnya bubur kacang hijau, sup ayam, dan lain-lain."
***
Napas Olif tercekat. Haruskah ia merasakan siksaan berulang seperti ini? Dokter Odi membuat dirinya bermimpi terlampau jauh dengan bersikap hangat seperti ini. Begitu Rudi dan Olif datang, mereka langsung disambut dengan kopi susu yang sangat enak. Persis seperti kopi buatan caf dengan busa susu. Si pembuatnya ini benar seorang dokter atau barista?
"Aku percaya kalian pasti bisa menjalankan program anti stunting ini," ujar dr Odi. Ia mengedipkan mata kanannya dengan ramah pada Olif hingga gadis itu tiba-tiba merasa kepanasan. Bahkan, Olif pun tersedak kopi susu yang sedang dihirupnya.
"Dok, apakah kami juga harus memberikan pelatihan makanan sehat? Tapi tak ada seorang pun anggota kelompok KKN yang jurusannya gizi," ujar Rudi pura-pura tak mengetahui rekan sekelompok KKN-nya yang salah tingkah.Â
Dalam hati Rudi merasa iba pada Olif. Biasanya Olif yang secuek ikan cue mati tak pernah salah tingkah di hadapan mahasiswa seganteng apa pun. Siapa perempuan yang sanggup menahan segala pesona dari dokter seganteng dr Odi? Tanpa peduli pada perasaan Olif yang terombang-ambing, si dokter terus saja tebar pesona.Â
Aduh! Bagaimana jika Olif pun jatuh bertekuk lutut seperti Amy? Bagaimana program KKN ini akan berjalan lancar jika dua mahasiswi bersaing memperebutkan cinta sang dokter? Belum apa-apa kepala Rudi sudah terasa pening. Untuk mengeluh langsung pada sang dokter agar mengurangi pesonanya, Rudi tak sanggup. Masa ia harus menyinggung perasaan dr Odi hanya untuk menjaga perasaan kedua rekan mahasiswinya? Ah, tak profesional!
Dokter Odi menatap Olif begitu intens hingga perasaan janggal menyelimuti hati Olif. Ia belum pernah merasa debaran jantung seperti ini. Paru-parunya terasa tercekik seperti ikan mas koki yang merana kehabisan oksigen. Apakah ia jatuh cinta pada si dokter yang sering tebar pesona ini? Ah, ia tak ingin mabuk kepayang seperti Amy. Tapi dokter ganteng ini sama sekali tak membantu. Ia terus saja memancarkan feromonnya.
"Walaupun kalian memiliki handphone, saya ingin memberikan radio untuk kelompok KKN kalian. Lumayan untuk didengarkan bersama saat malam hari jika sedang jenuh," ujar dr Odi.