"AAAAA..." Teriak Ranti. Ia menekan dadanya dengan tangan kanannya. Seolah dengan berbuat begitu, ia bisa menahan jutaaan tusukan jarum di jantungnya.
"Ranti, ada apa?" Tanya Asep.
Mendengar kegaduhan tersebut, Pak Amir dan Bu Arin, orangtua Ranti, yang tinggal di kamar sebelah, langsung merangsek masuk ke dalam kamar Ranti.
"Ada apa, Nak?" Tanya Bu Arin. Ia sangat panik ketika melihat Ranti yang terkapar di lantai. Ia langsung memeluk Ranti.
Tangan kanan Ranti menunjuk ke jendela. "A...ada se...setan. Aku melihat makhluk hitam besar di luar jendela kamar."
"Mengapa kau buka hordennya?" Tanya Pak Amir.
"Asep baru saja datang, Pak. Aku hendak memberikan kunci melalui jendela kamar," jelas Ranti. Napasnya tersengal-sengal.
TOK TOK TOK.
"Itu pasti Asep. Tolong bukakan pintu depan, Pak," pinta Bu Arin.
"Aneh sekali Asep itu. Jangan-jangan Ranti melihat setan karena kelakuan buruk Asep. Aku mendengar kabar ganjil dari Pak Hafid, kuncen pemakaman keluarga kita. Asep itu bersama teman-temannya sering melakukan pesugihan judi togel di pemakaman keluarga. Jangan-jangan tadi juga ia baru saja melakukan pesugihan," bisik Pak Amir.
"HUSH! Jangan fitnah," sergah Bu Arin. "Mana mungkin Asep melakukan perbuatan terlarang?"