Berhubung keluargaku tergila-gila dengan pendidikan, wajib mengejar pendidikan setinggi mungkin dengan budget minimalis. Walaupun demikian, suara sumbang banyak sekali. Dan aku menganggapnya suara cicak. Kita tak akan pernah mengetahui kapan kita sukses karena rahasia kesuksesan itu di tangan Allah Swt.Â
Ketika semua harta direbut penjahat, apa yang tersisa selain ilmu pengetahuan yang melekat di otak.
Ketika perang, apa yang bisa menjadi bekal untuk hidup di masa mendatang, selain  ilmu pengetahuan yang melekat di otak.
Berdasarkan hal tersebut, sudah jelas bahwa kita itu wajib mengejar pendidikan dan keahlian. Jika mampu, kejarlah pendidikan di Universitas. Jika kurang mampu, kejarlah skill dari berbagai sumber. Jika kurang mampu, sebaiknya bekerja sembari studi di Universitas Terbuka. Yang terpenting, setiap langkah untuk mengejar kesuksesan itu harus terus dilakukan, entah berlari atau pun merayap.
Kita harus bercermin pada diri sendiri untuk mengenali kelemahan dan kekuatan diri kita. Apakah mengejar karir di industri atau kantor? Apakah wiraswata? Atau, freelancer?Â
Jadi, menurut kalian, perlukah kita kuliah? Jawabannya tentu beragam tergantung dari cara pandang dan mimpi kita.
Banyak orang sukses yang tidak lulus kuliah. Misalnya, Bill Gates (pendiri Microsoft), Mark Zuckerberg (CEO Facebook), Steve Jobs (pendiri Apple), dll. Tapi itu hanya segelintir orang sukses.Â
Pernyataan 'Kuliah Tidak Wajib' harus dipandang dari berbagai sisi. Memang negara Indonesia menganut pendidikan dasar 9 tahun, yaitu dari SD hingga SMU. Tapi, relevankah pernyataan itu dengan kebutuhan karir saat ini?Â
Mayoritas lowongan kerja mensyaratkan minimal S1 atau fresh graduate. Sedangkan lowongan SMU atau SMK rata-rata kerja yang cukup memakan fisik. Persyaratan dunia kerja itu unik. Misalnya, batas usia maksimal kerja antara 25-30 tahun (jarang sekali 35 tahun). Belum lagi pengalaman kerja yang harus selama mungkin (padahal fresh graduate). Atau, skill teknis yang harus dipenuhi. Yang sebenarnya skill itu bisa diajarkan melalui training. Sebenarnya, beberapa pemberi kerja kurang memahami syarat utama lowongan kerja. Yaitu integritas, kejujuran, adaptif, loyalitas, efisiensi, dan inovatif.Â
Imbas dari banyaknya persyaratan kerja ialah tak berkembangnya industri karena tidak adanya keragaman dari staff yang direkrut. Suatu perusahaan akan lebih suka merekrut mantan staff perusahaan kompetitor karena bisa mendapatkan network dan cenderung bisa mengetahui rahasia kompetitor. Hal tersebut merupakan strategi jangka pendek. Tapi untuk strategi jangka panjang, hal tersebut tidaklah relevan karena tidak adanya inovasi jika hanya mengandalkan strategi bocoran dari kompetitor.
Kebutuhan kuliah digolongkan sebagai kebutuhan tersier dengan asumsi tidak semua lulusan Universitas bisa mencapai kesuksesan. Tapi, apa definisi kesuksesan itu sendiri? Dan apa ukuran dari kesuksesan? Sumber Daya Manusia merupakan salah satu kekayaan negara sehingga harus dikembangkan. Â Parameter keunggulan SDM suatu negara diukur dengan tingkat pendidikan. Semakin maju suatu negara, semakin tinggi rata-rata tingkat pendidikan warga negaranya.Â