Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Horor

Peri Sungai

24 Mei 2024   06:35 Diperbarui: 24 Mei 2024   06:41 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com.

"Tak akan."

***

Keesokan harinya, Desa Arum heboh. Pak Bahri, seorang pemancing berusia setengah baya, menemukan jenazah Bram tersangkut batu besar di tepi sungai. Sungguh ganjil melihat seulas senyum bahagia tersungging di bibir Bram yang kaku membiru. Ia memeluk erat sebuah kerangka perempuan. Di leher kerangka perempuan tersebut tersemat kalung leontin. Ketika leontin tersebut dibuka, ada foto Bram dan seorang gadis cantik. Di leontin tersebut terukir nama Bram dan Ria.

Ibu Bram menangis histeris ketika melihat jenazah Bram, anak kesayangannya, "Aku tak pernah menyangka Bram bernasib setragis ini. Aku sudah membunuh gadis tak tahu diri tersebut dengan racun dan menenggelamkan jenazahnya dengan pemberat batu sungai. Bram hilang ingatan ketika mendengar kekasihnya lenyap. Tapi, sekarang semua usahaku sia-sia. Gadis jahat tersebut tetap mengambil anakku. Padahal dia yang bermain api. Dia hamil oleh pemuda lain, tapi anakku yang harus bertanggung jawab. Aku hanya ingin menyelamatkan anakku. Hingga matinya pun gadis keparat itu tak pernah mau melepaskan anakku."

_____
Dear Pembaca,
Apa kalian pernah tergila-gila karena cinta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun