Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Topeng Cinta

23 Mei 2024   14:58 Diperbarui: 23 Mei 2024   15:18 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tyas mengangguk. Awalnya, ia agak rikuh dipandang tajam oleh sang seniman sedemikian rupa dari segala sisi.

"Santai saja. Kau anggap saja aku sahabatmu yang sudah lama tak bertemu. Kau boleh membicarakan segala hal sehingga ekspresi wajahmu yang hidup bisa kutangkap."

Tyas mengangguk. Tampak lesung pipit di kedua belah pipinya. Ia pun mulai berceloteh dengan riang.

Hari demi hari berlalu. Topeng Cinta hampir sempurna. Aku menatap lekuk wajah Tyas yang halus dan abadi. Tinggal sedikit lagi, maka Topeng Cinta ini akan sempurna. Aku mengeluh dalam hati. Sebenarnya, apa yang kurang dari karyaku ini? Aku telah menunjukkan Topeng Cinta ini pada Danur. Dan ia berkomentar ini topeng cantik yang sempurna. Tapi, aku menyadari masih ada yang kurang dalam karyaku ini. Apa yang luput dari pengamatanku?

Akhir-akhir ini, aku merasakan perubahan sikap Tyas. Ia sering merenung. Tapi, ia tampak lebih cantik dari biasanya. Aku terpesona melihat ekspresi wajah yang malu-malu itu. Ia persis anak rusa yang penasaran, tapi takut mendekat. Ia menatapku dengan mata takjub seolah baru tersadar akan keindahan dunia. Senyum simpul yang membayang di bibirnya, membuatku tertegun. Senyum samar yang menjanjikan kebahagiaan seperti kilau embun pagi yang terkena cahaya matahari.

Ah, benar! Ini ekspresi cinta yang kucari. Metamorfosis indah dari ulat bulu menjadi kupu-kupu cantik. Dengan sesegera mungkin aku mengingat ekspresi istimewa tersebut dan berusaha mengabadikannya. Akhirnya, setelah semalaman mengukir, jadilah karya seni yang kubanggakan. Topeng Cinta ini telah rampung. Aku telah memfoto dan mengirimkannya pada Pak Romy. Ia sangat puas dengan hasil karyaku.

Hanya satu hal yang membuat hatiku terasa hampa. Dengan selesainya Topeng Cinta, tidak ada alasan lagi bagi diriku untuk bertemu dengan Tyas. Tapi, aku ingin menemuinya sekali lagi. Aku ingin mengungkapkan rasa cinta yang menggebu dalam diriku. Tatapan mata Tyas yang penuh cinta ketika menatapku, selalu membayang-bayangiku mimpiku. Aku tahu Tyas mencintaiku diam-diam.

***

"Kak Irfan, terima kasih banyak. Aku sudah terima transfer honorku sebagai model Topeng Cinta. Bonusnya banyak sekali. Terima kasih banyak, Kak. Aku jadi memiliki tambahan budget untuk pernikahanku bulan depan," kata Tyas dengan penuh antusias.

"Apa? Kau akan menikah bulan depan? Dengan siapa?" Tanyaku lemah.

"Ya, Kak. Aku akan menikah dengan Kak Danur," sahut Tyas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun