Mohon tunggu...
Rully Prayoga
Rully Prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sefruit mahasiswa FEB gabut yang hobi wara wiri di internet. Ngampus dan mondok di IAI Tazkia Bogor, Prodi kuliahnya Manajemen Bisnis Syariah.

Selanjutnya

Tutup

Financial

3 Metode Populer untuk Mengatur Keuangan agar Terhindar dari Pinjol dan Paylater

1 Juni 2023   22:15 Diperbarui: 1 Juni 2023   22:14 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tagihan peminjamannya mencapai Rp 650,19 juta, dengan tertinggi Rp 16,09 juta. Angka ini merupakan data yang berhasil dihimpun Posko Pengaduan Satgas Waspada Investasi (SWI) yang berada di kampus IPB sampai 23 November 2022 lalu.

Ada 4 platform yang digunakan untuk meminjam online yaitu Akulaku, Kredivo serta dua perusahaan di bawah grup Shopee yaitu Spaylater dan Spinjam.

Setelah kita melihat di atas mengenai banyaknya kasus penipuan terkait paylater dan pinjol yang bahkan korbannya adalah sekelas mahasiswa PTN top di Indonesia pasti muncul di benak kita akan hal ini bagaimana seharusnya seseorang mengatur keuangan pribadinya dan kiat apa saja yang harus diperhatikan agar seseorang itu tidak terjerumus kepada jeratan pinjol dan paylater, Apalagi sampai terjerat pinjol ilegal atau abal-abal yang pasti bakalan panjang dan ribet urusannya.

Bila kita berbicara tentang manajemen keuangan untuk kepentingan individu maka kita juga berbicara tentang manajemen gaya hidup. Dalam hal ini kita membuat permisalan bahwasanya kebutuhan dan keperluan seorang mahasiswa itu berbeda dengan kebutuhan seorang petani.

 Nah kalau dilihat sekilas seharusnya golongan mahasiswa yang stereotype-nya di masyarakat adalah orang yang terpelajar dan terdidik lebih melek dan aware dengan pengelolaan keuangan dibanding selainnya, Namun lagi-lagi begitulah dunia bekerja. Kecakapan seseorang dalam keuangan tidak bisa hanya dinilai dari background pendidikannya, Buktinya dalam kasus yang baru-baru terjadi kali ini saja yang menjadi korban adalah mahasiswa.

Menurut perencana keuangan dan CEO Zap Finance Prita Hapsari Ghozie, pada dasarnya pilihan menggunakan pinjol adalah karena kebutuhan yang besar, dan terkadang tidak sedikit orang yang sulit dalam membedakan kebutuhan dan keinginan.

“Memahami kebutuhan vs keinginan perlu dilakukan. Akar dari pengambilan pinjol umumnya adalah pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan,” kata Prita saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

 Prita menjelaskan, gaya hidup konsumtif merupakan hal yang tidak baik dilakukan, karena akan membebani finansial di masa depan. Apalagi jika sampai terlilit utang, tentunya ini akan menghambat tujuan keuangan. “Alasan orang melakukan pinjaman melalui pinjol beragam, mulai dari tanggungan yang terlalu banyak hingga ketidakmampuan mengatur gaya hidup,” kata dia.

Maka Untuk inilah pentingnya bagi setiap individu memahami cara memanajemen keuangan. Tidak sedikit pula kasus seorang yang memiliki penghasilan lebih banyak namun memiliki utang konsumtif yang lebih banyak pula.

Dalam buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan, Senator Elizabeth Warren dan putrinya, Amelia Warren Tyagi mempopulerkan sebuah prinsip 50/30/20 untuk mengatur keuangan. Prinsip ini pun sangat diminati oleh kaum milenial yang sudah mulai bekerja dan ingin belajar mengatur keuangan. Prinsip ini memiliki aturan dasar mengatur keuangan dengan membagi pendapatan setelah pajak dan mengalokasikannya untuk dibelanjakan 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan menyisihkan 20% untuk tabungan.

Contoh lainnya lagi adalah Metode Budgeting 70-10-10-10 yang dipopulerkan oleh Jim Rohn, seorang pengusaha Amerika, penulis dan pembicara motivasi. Beliau membagi seluruh penghasilan yang kita dapatkan ke dalam empat kelompok. Secara sederhana, distribusinya adalah sebagai berikut.

  • 70 – Habiskan 70% pertama penghasilan Anda untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk pula di dalamnya hiburan.
  • 10 – Simpan 10% pertama dari penghasilan tersebut untuk dana masa depan Anda
  • 10 – Investasikan 10% kedua dari penghasilan Anda
  • 10 – Bagikan 10% ketiga untuk yang lebih membutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun