Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Sang Penyair

21 Juni 2022   02:28 Diperbarui: 21 Juni 2022   02:42 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: id.depositphotos.com

jelaga di jiwa

ketika mata hati tak diasuh oleh kelembutan-kelembutan tangan cinta

mati padam puisi

ditinggal pergi imajinasi 

ke mana perginya kata-kata (?)

bahkan di ruang sunyi pun tak ada

kolam pengetahuan

kering tak berair

ikan-ikan kecil mati

disengat terik matahari

seorang penyair kehausan

mengais bulir inspirasi di tepian

dehidrasi tingkat tinggi

wajahnya memelas pucat pasi

namun, dalam keadaan frustrasi

ia sempatkan menulis sebaris puisi pada selembar kertas bungkus nasi;

"aku, bagai sebatang lilin di kegelapan yang tak jua kau nyalakan. o, kekasih engkau di mana?"

=====0=====

Juni, 2022

~SirriSaqti 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun