(10)
dalam kuasa cinta
detak waktu
seketika menjadi tangkai bunga
kekar menopang bahagia.
mekar tercurah hujan
tumbuh subur dalam angan.
(11)
sepiku yang bersajak;
tentang waktu
tentang jarak
tentang mati
tentang angka-angka pada arloji yang tak pernah kuperhatikan lagi, semenjak kepergianmu, kekasih.Â
(12)
tumbuhlah tumbuh
dalam belaian lembut waktu serta tiupan hangat rindu
doa-doa adalah air
penyejuk jiwa
tumbuhlah tumbuh, kekasihku
reguk habis air yang tersuguh.
(13)
semula isi kepala kita adalah ruang kosong, sebelum lalu kita sama-sama saling menjejalinya dengan angan dan senyuman.
(14)
ruang asmaradahana;
dan di dalamnya adalah kita
kisruh menumpuk beban
bertingkah bodoh mengulang-ulang kesalahan!
(15)
mawar dalam dekapan bulan
samar cahaya serta wanginya menembus jendela kaca.
aku dalam ruang imaji
lebur dilumat sepi.
kau di mana, kekasih?
(16)
malam adalah ruang, tempat anak-anak rindu bermain bayang-bayang.Â
(17)
dari sisi hati terdalam
cinta mengembara
mengikuti garis takdirnya.
dan ia akan singgah, pada siapa saja yang memberinya ruang untuk bersemayam.
(18)
kosong adalah isi dari ruang yang memiliki sisi
seperti aku, seperti napas di dalam tubuh.
(19)
aku lari
bukan untuk pergi
tapi agar lebih mendekat padamu
pada ruang rindu.Â