Kumpulan Puisi Pendek: Retak dan Rekah
Oleh: SirrisaqtiÂ
--------------------
takkan retak tanah air beta, selama masih tersemat perisai di dada burung garuda.
merekah kusuma bangsa
meraih merdeka!
***
jangan menanam cinta pada ladang yang berpunya, sebab, bunga nafsu rekah sementara, tanah sebidang retak seluruhnya.
***
pada cermin retak kita berkaca dengan mata berkaca-kaca.
mengandaikan masa depan seperti semula; sebelum retak cermin seluruhnya.
***
sekuntum bunga layu di bening matamu.
merekah seketika saat melihat cinta.
***
tak retak jua tak rekah; cinta kita kenyal, cinta kita kulit dan isi buah stroberi.
***
entah ke mana akan singgah, ke ujung dunia pun tak mengapa.
mencari tanah basah, agar rindu kembali tumbuh, hasrat cinta kembali merekah.
***
setelah cermin itu retak, adalah di bening bola matamu, Kekasih, tempat di mana aku menatap segala kesedihanku.
***
keheningan bagai cermin, tempat berkaca diri.
buram tak mengapa, asal jangan retak seluruhnya.
***
wajahmu bak rembulan ...
mereka terpesona dan aku juga.
namun, aku hanya mampu memandangimu dari celah dinding retak gedung tua.
***
dan akhirnya ...
rinduku rindumu, kekasih.
melebur di tanah lumpur sawah milik petani; dilekatkan hujan, diretakkan matahari!
-----0-----
Januari, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H