Toksisitas
Timbal merupakan racun yang kuat (baik jika dihirup atau ditelan), dapat memengaruhi hampir semua organ dan sistem dalam tubuh manusia.[212]Menurut National Institute for Occupational Safety and Health di Amerika Serikat, timbal dengan konsentrasi 100 mg/m3 di udara memiliki status "berbahaya langsung" (kode bahasa Inggris "IDLH", immediately dangerous to life and health).[213] Jika timbal terhirup, hampir semuanya akan diserap masuk ke peredaran darah.[214] Faktor utama dalam sifat racun timbal adalah kecenderungannya mengganggu fungsi-fungsi enzim dengan cara mengikat gugus tiol dalam banyak enzim,[215] maupun berkompetisi dengan unsur logam penting yang menjadi kofaktor dalam banyak reaksi enzimatik.[216] Logam-logam yang sering disaingi oleh timbal adalah zat besi, seng, dan kalsium.[217] Tubuh yang kekurangan zat besi dan kalsium cenderung lebih rentan keracunan timbal.[210]
Pengujian :
Lead terdapat pada bagian bawah Stanley Cup
Bagaimana  keracunan lead di Indonesia
Secara global, diperkirakan keracunan timbal terjadi pada satu dari tiga (hingga 800 juta) anak. Di Indonesia, sumber utama paparan timbal berasal dari cat berbahan dasar timbal dan daur ulang baterai asam timbal bekas (ULAB). Diperkirakan ada 8 juta anak di Indonesia yang terkena keracunan timbal, namun mengingat belum ada program pengawasan nasional terhadap paparan timbal, angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Melihat kenyataan  adanya  Pro & Con dalam hal menanggapi  keracunan Lead ini  akankah poison lead yang kita sinyalir bukanlah ' belimbing sayur '. yang sedang berkeliaran bebas dirumah kita .
Ada wejangan lawas yang mengatakan : Mencegah sakit adalah lebih bijaksana daripada mengobati sakit.
Bagaimana dengan anda ?  Saya serahkan jawabannya kepada anda ....  kalau saya sih mengikuti wejangan lawas saja.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H