Singkong merupakan tanaman yang populer dan mudah ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. Hal ini dikarenakan tanaman singkong sangat mudah untuk ditanam sehingga budidaya singkong menjadi sumber pencaharian oleh banyak petani, tidak terkecuali para petani di Desa Gemawang, Wonogiri, Jawa Tengah.Â
Singkong menjadi salah satu produk unggulan dari kegiatan pertanian di Desa Gemawang dan sering dijadikan olahan berupa cemilan kecil seperti gethuk atau tape. Namun, singkong memiliki potensi lebih untuk diolah menjadi sajian dengan nilai ekonomis yang tinggi. Oleh sebab itu, Kelompok 08 KKN UNS melakukan pengabdian Tematik MBKM UNS Aktivitas Membangun Desa periode Juli -- Agustus untuk membantu ibu-ibu Desa Gemawang mengolah singkong menjadi kue brownies dengan nilai ekonomis tinggi.Â
Program pembuatan brownies singkong ini diselenggarakan pada hari Minggu (6/8/2022) dan diikuti oleh 25 ibu-ibu Desa Gemawang. Anggota Kelompok KKN UNS 08 sekaligus penanggung jawab program pembuatan brownies singkong, Dea Marsha Pitaloka, mengatakan bahwa bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan brownies singkong sama seperti pada pembuatan brownies pada umumnya, perbedaanya terletak pada tepung terigu yang diganti menjadi tepung yang berasal dari parutan singkong.
"Kegiatan pembuatan brownies singkong ini bertujuan untuk mendongkrak kreativitas warga untuk mengoptimalkan produk olahan singkong sekaligus untuk membantu kegiatan UMKM di Desa Gemawang," Ujar Dea.
Dalam program pembuatan brownies singkong tersebut, Dea memaparkan proses pembuatan brownies singkong, dari resep, alat dan bahan, hingga proses pembuatannya. Proses pembuatannya dimulai dengan mencampurkan bahan-bahan dasar kuenya. Mixer dengan kecepatan tinggi telur, gula, SP hingga mengembang dan berwarna putih. Masukkan tepung terigu, coklat bubuk, singkong parut, dan larutan coklat dan mixer dengan kecepatan sedang. Siapkan loyang yang sudah dialasi baking paper atau margarin. Panaskan oven atau kukusan. Masukkan adonan ke loyang, lalu diberi toping sesuai keinginan (choco chips, almond, kacang mete, dan lainnya). Proses terakhir adalah panggang atau kukus adonan hingga matang.
Seluruh langkah tersebut dipraktikkan langsung oleh ibu-ibu yang menghadiri program pembuatan brownies singkong. Dalam praktiknya, 25 ibu-ibu Desa Gemawang dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok diberi alat dan bahan untuk membuat brownies singkong.
Program pembuatan brownies tersebut disambut dengan antusias yang tinggi dari ibu-ibu Desa Gemawang. "Sangat menarik dan bermanfaat bagi Ibu-Ibu disini. Resepnya bisa dipakai jualan, ngirim makanan buat yang di sawah, atau jajanan pas hajatan/pengajian," Ujar Bu Win, salah satu ibu-ibu Desa Gemawang yang mengikuti program KKN UNS pembuatan brownies singkong.
Oleh : Willy Candra P.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H