Ketika kehidupan urban sudah tidak bisa dihindarkan dan manusia memiliki keinginan untuk menanam, kondisi lingkungan di urban yang memiliki sedikit lahan untuk menanam sekarang bukan lagi hambatan. Berbagai metode menanam sekarang bisa dilakukan dari hidroponik, aeroponik dan akuaponik. Konsep dasar yang digunakan juga sederhana yaitu menanam tanpa tanah (soiless).
1. Hidroponik
Hidroponik merupakan budidaya tanaman yang menggunakan media tanam air, yang bukan tanah serta memakai bahan kimia untuk sumber nutrisi. Para penanam bisa menyesuaikan jenis tanaman dengan memperhatikan kondisi lingkungan, baik yang tidak membahayakan akar, pH air, sinar matahari dan kandungan oksigen terlarut dalam air.
Adapun keuntungan menanam secara hidropinik adalah ramah lingkungan, hemat lahan, bisa ditanah di media apa saja, dan pertumbuhan yang cepat hingga kualitas terjaga. Selain itu, 30-50 persen lebih cepat dari menanam biasa, mengurangi penggunaan pestisida, gulma tidak bisa tumbuh di tanaman, tidak berakibat erosi dan tidak ada pupuk yang terbuang percuma.
2. Akuaponik
Akuaponik sendiri adalah cara menanam yang mengkombinasikan sistem akuakultur dan hidroponik agar mampu mendaur ulang air bernutrisi supaya ikan dan tanaman bisa terpelihara.Â
Bisa dikatakan sistem yang dipakai itu mina padi atau budidaya ikan dan padi di satu tempat. Disini hidroponik yang berkelanjutan digunakan dengan sistem sifatnya simbiotik.
Lalu, keuntungan dari akuaponik adalah mendapatkan dua komoditas bersamaan, baik ikan dan sayur, hasil yang didapatkan adalah organik karena tidak memakai pakan buatan pabik atau pupuk kimia yang membahayakan ikan.Â
Ini juga menjadi siklus yang menguntungkan, karena kotoran ikan dibiarkan saja dan tanaman akan mengurai kotoran menjadi suplai oksigen bagi ikan melalui air.
3. Aeroponik
Aeroponik merupakan metode menanam yang serupa dengan hidroponik, namun begitu air diberikan larutan hara dan disalurkan ke akar tanaman dalam bentuk kabut atau bekerja secara pengabutan. Dan akar tanaman akan menyerap larutan hara tersebut agar membantu pertumbuhan dengan baik.
Kemudian, keuntungan dari aeroponik adalah mengurai penggunaan air, menerima lebih banyak oksigen, meringankan pertumbuhan patogen yang berbahaya, dan penggunaan larutan nutrisi yang lebih sedikit. Sementara itu, metode ini dikatakan cukup mahal dalam perakitannya dan bergantung pada listrik.
Perbedaan Hidroponik dan Akuaponik
1. Pemanfaatan Nutrisi
Hidroponik: menanam dengan nutrisi yang sudah dibuat secara terpisah dan di salurkan ke air.
Akuaponik: memanfaatkan kotoran ikan yang terurai dan berubah melalui proses nitrifikasi oleh bakteri hingga nutrisi tersirkulasi mandiri.
2. Kebersihan
Hidroponik: harus memastikan steril dan bagus terutama media tanamnya
Akuaponik: proses sterilisasi tidak diperlukan, karena sistem ini memanfaatkan semua jenis bakteri yang berharga.
3. Proses pertumbuhan
Hidroponik: pertumbuhan lebih cepat karena asupan nutrisi yang banyak dengan media tanama berupa air.
Akuaponik: Pertumbuhan menyesuaikan dengan keseimbangan tumbuhan dan sistem yang terjaga stabil.
4. Budidaya Spesies
Hidroponik: hanya bisa kepada tumbuhan atau budidaya tanaman (hidroculture).
Akuaponik: bisa menggabungkan budidaya tanaman dan ikan dengan bakteri secara bersamaan dan terintegrasi.
5. Hama
Hidroponik: hama lebih mudah ditangani karena hanya membudidayakan tanaman dan selalu ditangani secara steril.
Akuaponik: keberadaan hama bisa ditanagi dengan memperhatikan spesies yang lain, bila hama pada tanaman maka pastikan keberlangsungan hidup ikan dan bakteri di dalamnya.
Masing-masing dari metode bertanam memilik keunggulan dan level kesulitan yang berbeda, lebih baiknya pelajari lebih lanjut kepada ahli dan tentukan tujuan menanam anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H