Aeroponik merupakan metode menanam yang serupa dengan hidroponik, namun begitu air diberikan larutan hara dan disalurkan ke akar tanaman dalam bentuk kabut atau bekerja secara pengabutan. Dan akar tanaman akan menyerap larutan hara tersebut agar membantu pertumbuhan dengan baik.
Kemudian, keuntungan dari aeroponik adalah mengurai penggunaan air, menerima lebih banyak oksigen, meringankan pertumbuhan patogen yang berbahaya, dan penggunaan larutan nutrisi yang lebih sedikit. Sementara itu, metode ini dikatakan cukup mahal dalam perakitannya dan bergantung pada listrik.
Perbedaan Hidroponik dan Akuaponik
1. Pemanfaatan Nutrisi
Hidroponik: menanam dengan nutrisi yang sudah dibuat secara terpisah dan di salurkan ke air.
Akuaponik: memanfaatkan kotoran ikan yang terurai dan berubah melalui proses nitrifikasi oleh bakteri hingga nutrisi tersirkulasi mandiri.
2. Kebersihan
Hidroponik: harus memastikan steril dan bagus terutama media tanamnya
Akuaponik: proses sterilisasi tidak diperlukan, karena sistem ini memanfaatkan semua jenis bakteri yang berharga.
3. Proses pertumbuhan
Hidroponik: pertumbuhan lebih cepat karena asupan nutrisi yang banyak dengan media tanama berupa air.
Akuaponik: Pertumbuhan menyesuaikan dengan keseimbangan tumbuhan dan sistem yang terjaga stabil.
4. Budidaya Spesies
Hidroponik: hanya bisa kepada tumbuhan atau budidaya tanaman (hidroculture).
Akuaponik: bisa menggabungkan budidaya tanaman dan ikan dengan bakteri secara bersamaan dan terintegrasi.
5. Hama
Hidroponik: hama lebih mudah ditangani karena hanya membudidayakan tanaman dan selalu ditangani secara steril.