Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"La Sape" Subkultur Kongo Hedonis Bentuk Eksistensi Perlawanan

23 Februari 2023   10:24 Diperbarui: 23 Februari 2023   10:32 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Sapeur berjalan ala model di jalan umum (Tariq Zaidi/BBC)

Pakaian KW bagi para Sapeur (atau Sapeuses untuk perempuan) adalah sebuah penghinaan diri, tidak salah lagi, ini akibat obsesi terhadap gaya hidup kaum penjajah dahulu.

Terlepas dari subkultur yang mencari-cari penghargaan diri, para Sapeur tetap dipandang bagian penting budaya Kongo. Orang-orang yang kompetitif berbudaya ini, tidak sekali pun memiliki maksud buruk dan merusak.

Tujuan hidup damai tanpa kekerasan maupun perkelahian adalah dampak baik perilaku kolektif La Sape, tidak hanya itu, Sapeurs juga menolak budaya patriarki. Ada kalanya kontradiktif, jika pakaian yang mereka dapatkan hasil mencuri.

Sejarah kelam penuh penderitaan dan kesengsaraan telah usai, cara merayakan kemenangan adalah tampil seperti orang-orang merdeka dan mewah.

Demikian, setelan jas berpita dilengkapi sepatu pantofel selalu dipakai pemuda hingga orang tua untuk berjalan sebagai model di jalan desa. Bagi para penonton, ini upaya hiburan yang ditampilakan komunitas La Sape.

Bagi mereka, sekali lagi, pakaian adalah segalanya dan tidak peduli atas tempat atau lingkungan seadanya. Sapuers meyakini kalau perilaku kolektif yang di usung memperkuat budaya dan bernilai bentuk harga diri.

Komunitas La Sape juga bukan subkultur sepele di Kongo, perilaku ini telah menggeser budaya asli Kongo. Kehidupan yang berbanding jauh dari Suku Bambuti, salah satu kelompok suku Pygmy, penduduk asli tertua negara Kongo yang hidup masih meramu dan beruburu. Jauh dari arus globalisasi dan budaya asing mana pun. 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun