Kemudian, pengguna berusia 18-24 tahun sebanyak 37,45 persen, usia 25-34 tahun sebesar 32,91 persen dan umur 35-44 tahun sekitar 14,41 persen.
Kehadiran series Open BO mengingatkan bahwa prostitusi online meningkat sejalan perkembangan teknologi dan informasi.
Dari kisah tersebut, secara semiotik, masih relevan pada kondisi masyarakat Indonesia terlepas dari latar belakang yang dilalui.
Para pelanggan dan PSK MiChat bisa melakukan transaksi secara bebas dan memilih tempat di mana pun. Lalu, tarif yang murah dalam aplikasi ini menjadi alternatif para pelanggan dengan kondisi ekonominya.
Mengutip KumparanNEWS, jasa pijat memiliki tarif Rp130 -- Rp200 ribu, lalu jasa seks dengan tarif Rp400 -- Rp900 ribu semalam.
MiChat sangat populer sebagai jalan keluar orang-orang yang haus akan seks, harga ekonomis yang ditawarkan juga menjadi kemudahan para pengguna mencari PSK.
Padahal, aplikasi ini sudah beberapa kali menuai permasalahan. Kominfo juga telah melakukan pengawasan serius terhadap pengguna MiChat, tetapi sering kali prostitusi masih eksis.
Korelasi Ambar dalam series Open BO menafsirkan para PSK yang terpaksa melalukan prostitusi demi bertahan hidup, meskipun tidak sepenuhnya sama.
Para PSK MiChat pun mempunyai alasan menggunakan MiChat, selain itu, kegiatan prostitusi melalui Aplikasi MiChat tidak hanya terbatas pada transaksi perdagangan PSK.
Lebih dari itu, pelanggan juga bisa bertransaksi untuk Video Call Sex (VCS) memenuhi kebutuhan seksualnya. Hal ini sama berbahayanya atas fenomena seks di Indonesia.
Demikian juga, PSK dalam aplikasi MiChat dan Ambar dalam series Open BO memiliki peran penyelamat bagi kehidupan ekonomi keluarga.