3. Kerja-kerja green selalu berkolaborasi dengan banyak pihakÂ
Pemerintah desa terkait kebijakan tentang lingkungan
Kebijakan tentang pangan
Dengan dinas-dinas misalnya Dinas Lingkungan Hidup soal Proklim (Program Kampung Iklim), Pertanian terkait Pertanian Organik, Ketahanan pangan dengan issu PAngan Sehat
4.Kerja di aspek green banyak jalan-jalannya ............he..he.
Kerja di issu hijau, bukan hanya soal profesionalisme, implementasi dan monitoring. Dalam bingkai pekerja hijau, kita juga berkontribusi bersama masyarakat mendorong berbagai kebijakan, regulasi terkait berbagai issu lingkungan, issu keadilan iklim, dan lain-lain. Sehingga banyak event yang kita hadiri.Â
Bahkan dunia punya berbagai forum pertemuan bisa namanya KTT , bisa Konsultasi, bisa forum hijau, pokoknya banyak tripnya. Pekerja hijau selalu belajar best pratice di kota dan wilayah lain. Banyak mengikuti agenda-agenda pertemuan untuk regulasi dan aksi lokal. Saya misalnya belajar tentang Perda Pertanian Organik (Ramah Iklim) ke Bali, belajar Sekolah Lapang Iklim ke Pangandaran, PAsar Pangan Organik ke Jawa.Â
Belum lagi ketika aksi-aksi kecil kita diadopsi oleh organisasi lain. Misalnya soal Permakultur yang diadopsi dari Timor LEste, kini menyebar ke Indonesia, Bali, dan kini SUmatera.Â
5. Pekerja Hijau , Act Locally - Berdampak Globally
Dunia saat ini sudah mulai khawatir tentang berbagai persoalan menyangkut pencemaran, deforestasi hutan, penggunaan pupuk kimia berlebihan, energi yang sudah mulai krisis.Â
Selama ini kita memikirkan soal modernisasi, tehnologi canggih, eksploitasi berlebihan pada bumi tanpa memikirkan aspek lingkungan dan keberlanjutan bumi kita. Nah............10 tahun terakhir ini dunia sudah mendesak semua negara untuk memikirkan usaha-usaha yang green.Â