Akan ada perjalanan berbelok. Kita mulai dari Berastagi dengan keelokan wisata. Jalan memutar, sebelumnya melewati Sungai Sembahe. Nanti akan dilanjut dengan makan siang di Cafe Wajik. Mendaki terus ke arah Tiga Panah, Tiga Lingga dan Merek dengan ladang sayurnya yang luas.Â
Perladangan tradisional hingga modern akan kita jumpai. Dengan skala gudang besar menampung buah jeruk berton-ton, kemudian warna orange wortel dikemas ciamik dalam karung dan keranjang besar.
Saudari enam menghela nafas sangkin semangatnya. Yang lain mendengar.
Terdengar seruputan kopi Menrabic Mencerahkan Hari dengan desain gelas kecil ditangannya. Di meja sudut, ada roti segitiga tuna dengan aroma baru saja dibakar.Â
"Lagi dimana dek?" Tiga saudari lainnya bertanya.
Saudari enam menjelaskan sedang di kantor dengan waktu yang sangat santai.Â
"Lagi banyak jam kosong. Proyek kami baru selesai. Jadi sedang santai edit dan revisi narasi dan budget untuk proyek tiga tahun lagi."
 Tujuh yang lain menghela nafas kecemburuan. Ini menjadi jam paling sibuk bagi mereka. Laporan akhir tahun. Penilaian performance birokrat negara. Bahkan menjadi  jadwal tersibuk dengan berbagai kunjungan assesor terkait standarisasi nasional.
Tentu video call tentang persiapan perjalanan natal dan tahun baru menjadi aroma menyenangkan dan membahagiakan di bawah tekanan bekerja di masing-masing kota.
Si nomor lima yang suka bernyanyi bersiul di bawah bendera perusahaan properti dimana dia bekerja. Bertemu mertua, kunjungan ke makam ayah ibu, berkunjung ke rumah saudari enam, tiga, empat akan menjadi agenda utama.Â
"Sudah delapan tahun saya tidak mengunjungi danau Toba." ada sendu dilapisi rindu.Â