Mohon tunggu...
Humaniora

Metode Mengajar

1 Mei 2016   17:27 Diperbarui: 1 Mei 2016   17:41 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

METODE MENGAJAR

Ratna Trisnawati 

2015030003

 

            Salah satu kemampuan dasar yangharus dimiliki guru adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan prosesbelajar mengajar. Kemampuan ini membekali guru dalam melaksanakan tugas dantanggung jawabnya sebagai pegajar. Pada dasarnya, tanggung jawab dalammengembangkan profesi ialah tuntutan dan panggilan untuk selalu mencintai,meghargai, menjaga dan meningkatkan tugas dan tanggung jawab profesinya. Olehkarena itu, guru dituntut agar selalu meningkatkan pengetahuan, kemampuan dalamrangka pelaksanaan tugas profesinya.

Padahakekatnya, belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisadipisahkan satu sama lain. Belajar menunjukan pada apa yang harus dilakukanseseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkanmengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar.Oleh karena itu, seorang guru atau pengajar harus mengetahui jenis-jenis metodemengajar agar dapat menerapkan metode atau cara yang tepat dalam mengajar parapeserta didiknya. Diantara metode-metode mengajar yang sampai saat ini masihbanyak digunakan dalam proses belajar mengajar ialah sebagai berikut:

1.   MetodeCeramah

Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Adadua hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode ini, yakni:

a.      Menetapkanapakah metode ceramah wajar digunakan dengan mempertimbangkan tujuan yanghendak dicapai, bahan yang akan diajarkan termasuk buku sumbernya yangtersedia, alat, fasilitas, waktu yang tersedia, jumlah murid beserta tarafkemampuannya, kemampuan guru dalam penguasaan materi dan kemampuan berbicara,pemilihan metode mengajar lainnya sebagai metode bantu, serta situasi pada saatitu.

b.     langkah-langkahmenggunakan metode ceramah. Pada umumnya tiga langkah pokok yang harusdiperhatikan, yakni: persiapan/perencanaan, pelaksanaan, dan kesimpulan.

Perlu diperhatikan, bahwa ceramah akan berhasil baik biladidukung/dibantu oleh metode-metode yang lain, misalnya: tanya jawab, tugas,latihan dan lain-lain.

Metodeceramah ini wajar digunakan apabila:

•      Inginmengajarkan topik baru.

•      Tidakada sumber bahan pelajaran pada siswa.

•      Menghadapisejumlah siswa yang cukup banyak.

2.   MetodeTanya Jawab

Metode Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkanterjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab padasaat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswamenjawab ataupun sebaliknya. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungantimbale balik secara langsung antara guru dengan siswa.

Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam metode Tanyajawab ini antara lain:

a.   Tujuanyang akan dicapai dari metode tanya jawab, antara lain:

·     Untukmengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai oleh siswa.

·     Untukmerangsang siswa berpikir.

·     Memberkesempatan pada siswa untuk menunjukan masalah yang belum dipahami.

b.   Jenisprtanyaan. Pada dasarnya ada dua pertanyaaan yang perlu diajukan, yaknipertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran.

c.   Teknikmengajukan pertanyaan. Hal pokok yang harus diperhatikan antara lain:

·     Perumusanpertanyaan harus jelas dan terbatas.

·     Pertanyaanhendaknya diajukan pada kelas sebelum menunjuk siswa untuk menjawabnya.

·     Berikesempatan/waktu pada siswa untuk memikirkannya.

·     Hargaipendapat/pertanyaan dari siswa.

·     Distribusiatau pemberian pertanyaan harus merata.

·     Buatlahringkasan hasil Tanya jawab sehingga memperoleh pengetahuan secara sistematik.

MetodeTanya jawab biasanya digunakan apabila:

·          Bermaksudmengulang bahan pelajaran.

·          Inginmembangkitkan siswa belajar.

·          Tidakterlalu banyak siswa.

·          Serbagaiselingan metode ceramah.

3.   MetodeDiskusi

Diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar informasi,pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untukmendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tengtang sesuatu,atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Beberapa hal yangharus diperhatikan dalam menggunakan metode diskusi adalah:

a.        Persiapan/perencanaandiskusi:

·          Tujuandiskusi harus jelas.

·          Pesertadiskusi harus memenuhi syarat tertentu, dan jumlahnya disesuaikan dengan sifatdiskusi itu sendiri

·          Penentuandan perumusan masalah yang akan didiskusikan harus jelas.

·          Waktudan tempat diskusi harus tepat.

b.       Pelaksanaandiskusi:

·          Membuatstruktur kelompok (pimpinan, sekretaris, anggota).

·          Membagi-bagitugas dalam diskusi.

·          Merangsangseluruh peserta untuk berpartisipasi.

·          Mencatatide-ide/saran-saran yang penting.

·          Menghargaisetiap pendapat yang diajukan peserta.

·          Menciptakansituasi yang menyenangkan.

c.        Tindaklanjut diskusi.

·          Membuathasil-hasil/kesimpulan dari diskusi.

·          Membacakankembali hasilnya untuk diadakan koreksi seperlunya.

·          Membuatpenilaian terhadap pelaksanaan diskusi tersebut untuk dijadikan pertimbangan danperbaikan pada diskusi-diskusi yang akan dating.

4.   MetodeTugas Belajar dan Resitasi

Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapijauh lebih luas dari itu. Tugas bisa dilaksanakan dirumah, di sekolah, diprpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untukaktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh karena itutugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok.

a.   Jenis-jenistugas.   

Tugassangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, seperti tugasmeneliti, tugas menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaanmotorik), tugas di laboratorium dan lain-lain.

b.   Langkah-langkahmenggunakan metode tugas/resitasi

                   i.         Fasepembarian tugas.

Tugasyang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:

·        Tujuanyang akan dicapai.

·        Jenistugas yang jelas dan tepat.

·        Sesuaidengan kemampuan siswa.

·        Adapeyunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.

·        Sediakanwaktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

                 ii.         Langkah-langkahpelaksanaan tugas:

·          Diberikanbimbingan/pengawasan oleh guru.

·          Diberikandorongan sehinga anak mau bekerja.

·          Diusahakan/dikerjakanoleh siswa sendiri.

·          Dianjurkanagar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.

               iii.         Fasemempertanggungjawabkan tugas

Hal yang harus dikerjakan pada fase ini yaitu:

·          Laporansiswa baik lisan/tulisan dari apa yang telah dikerjakannya.

·          AdaTanya jawab/dislusi kelas.

·          Penilaianhasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya.

Fasemempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut resitasi.

5.   MetodeKerja Kelompok

Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompokmengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satukesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil(sub-sub kelompok).

Dalam pembentukan kelompok sebaiknya kelompok menggambakanyang heterogin, baik dari segi kemampuan belajar maupun jenis kelamin. Hal inidi maksudkan agar kelompok-kelompok tersebut tidak berat sebelah (ada kelompokyang baik dan ada kelompok yang kurang baik.

Untuk mencapai hasil yang baik, maka faktor yang harusdiperhatikan  dalam pelaksanaan bekerjadalam kelompok ialah:

·          Perluadanya motif (dorongan) yang kuat untuk bekerja pada setiap anggota.

·          Pemecahanmasalah dapat dipandang, sebagai satu unit dipecahkan bersama, atau masalahdibagi-bagi untuk dikerjakan masing-masing secara individual, hal inibergantung kepada kompleks tidaknya masalah yang akan dipecahkan.

·          Persainganyang sehat antar kelompok biasanya mendorong anak untuk belajar.

·          Situasiyang menyenangkan antargolongan banyak menentukan berhasil tidaknya kerjakelompok.

6.   MetodeDemonstrasi dan Eksperimen

Demonstrasi dan eksperime merupakan metode mengajar yangsangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usahasendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Dalam pelaksanaanya demonstrasidan eksperimen dapat digabungkan, artinya demonstrasi dulu lalu diikiuti denganeksperimen.

Petunjukpenggunaan metode demonstrasi dan eksperimen:

a.        Persiapan/perencanaan

·          Tetapkantujuan demonstrasi dan eksperimen

·          Tetapkanlangkah-langkah pokok demonstrasi dan eksperimen.

·          Siapkanalat-alat yang diperlukan.

b.       Pelaksanaandemonstrasi dan eksperimen

·           Usahakan demonstrasi dan eksperimen dapatdiikuti, diamati oleh seluruh kelas.

·          Tumbuhkansikap kritis pada siswa sehingga terdapat tanya jawab, dan diskusi tentangmasalah yang didemonstrasikan.

·          Berikesempatan setiap siswa untuk mencoba.

·          Buatlahpenilaian dari kegiatan siswa, dalam eksperimen tersebut.

c.        Tindaklanjut demonstrasi dan eksperimen.

Setelah demonstrasi dan eksperimen selesai, berikanlah tugaskepada siswa baik secara tertulis maupun secara lisan, misalnya membuatkarangan laporan dan lain-lain. Dengan demikian kita dapat menilai sejauh manahasil demonstrasi dan eksperimen dipahami siswa.

7.   MetodeSosiodrama (role-playing)

Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan samaartinya, dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama padadasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalahsosial.

Petunjukmenggunakannya:

a.         Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yangmenarik perhatian siswa untuk dibahas.

b.       Ceritakankepada kelas mengenai isi dari masalah-masalah dalam konteks cerita tersebut.

c.        Tetapkansiswa yang dapat atau yang bersedia untuk memainkan perannya di depan kelas.

d.       Jelaskankepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu sosiodrama sedangberlangsung.

e.        Berikesempatan kepada para pelaku untuk berunding beberapa menit sebelum merekamemainkan perannya.

f.        Akhirisosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai keterangan.

g.       Akhirisosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan masalah persoalanyang ada pada sosiodrama tersebut.

h.       Janganlupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.

8.   MetodeProblem Solving 

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukanhanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulaidengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

Langkah-langkahmetode ini:

a.   Adanyamasalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus dari siswa sesuai dengantaraf kemampuannya.

b.   Mencaridata atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.

c.   Menetapkanjawaban sementara dari masalah tersebut, yang didasarkan kepada data yang telahdiperoleh pada langkah kedua.

d.  Mengujikebenaran jawaban sementara tersebut. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentusaja diperlukan metode-metode lainnya seperti, demonstrasi, tugas diskusi, danlain-lain.

e.   Menarikkesimpulan.

9.   MetodeSistem Regu (team teaching)

Team teaching pada dasarnya ialah metode mengajar; dua orangguru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa. Jadi kelas dihadapibeberapa guru.

Hal-halyang harus diperhatikan dalam pelaksanaan metode ini ialah:

a.   Harusadanya program pelajaran yang disusun bersama oleh team tersebut.

b.   Membagitugas tiap topik kepada guru tersebut.

c.   Setiapanggota dalam satu regu harus memiliki pandangan/pengertian yang sama.

d.  Harusdicegah jangan sampai terjadi jam bebas akibat ketidakhadiran seorang guruanggota team tesebut.

10.   MetodeLatihan (drill)

Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatuketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Prinsip danpetunjuk menggunakan metode ini yaitu:

a.        Siswaharus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.

b.       Latihanuntuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil,lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.

c.        Latihantidak perlu lama asal sering dilaksanakan.

d.       Harusdisesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.

e.        Proseslatihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang essensial dan berguna.

11.   Metodekaryawisata (Field-trip)

Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai artitersendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di siniberarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. 

Langkah-langkahpokok dalam metode ini:

a.        Perencanaankaryawisata

·     Merumuskantujuan karyawisata.

·     Menetapkanobjek karyawisata sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

·     Menetapkanlamanya karyawisata.

·     Menyusubrencana belajar bagi siswa selama karyawisata.

·     Merencanakanperlengkapan belajar yang harus disediakan.

b.        Langkahpelaksanaan karyawisata

Dalamfase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajar di tempat  karyawisata dengan bimbingan guru. Kegiatanbelajar ini harus diarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan pada faseperencanaan di atas.

c.        Tindaklanjut

Padaakhir karyawisata siswa harus diminta laporannya baik lisan maupun tertulis,yang merupakan inti masalah yang telah dipelajari pada waktu karyawisata.

12.   MetodeResource Person (manusia sumber)

MetodeResource Person dimaksudkan ialah orang luar (bukan guru) memberikan pelajarankepada siswa.

Petunjuk menggunakannya:

a.   Persiapan

Beberapahal yang harus diperhatikan ialah: tujuan yang akan dicapai dengan adanyaresource person, orang yang akan dijadikan resource, materi apa yang akandiminta diajarkan kepada siswa, beberapa lama ia akan mengajar dan lain-lain.

b.   PelaksanaanResource person mengajar

Dalampelaksanaan ini perlu diperhatikan kegiatan belajar siswa seperti: tanya jawab,diskusi, antar siswa dengan resource tadi.

13.   MetodeSurvai Masyarakat

Pada dasarnya survai berarti cara untuk memperoleh informasiatau keterangan dari sejumlah unit tertentu dengan jalan observasifankomunikasi langsung. Untuk mempelajari masalah-masalah sosial atau masalah yangterjadi pada masyarakat dapat digunakan observasi dan wawancara.

Observasi adalah pengamatan terhadap gejala atau tingkahlaku tertentu dari objek yang diselidiki baik dalam situasi yang sebenarnyamaupun dalam situasi buatan. 

Wawancara adalah komunikasi langsung antara pewawancara(interviewer) dengan yang diwawancara (interviewe)  untuk mengungkap persoalan yang diinginkan.

14.   MetodeSimulasi

Simulasi berasal dari kata simulate yang artinyapura-pura atau bebuat seolah-olah. Kata simulation artinya tiruan atauperbuatan yang puta-pura. Dengan demikian simulasi dalam metode mengajardimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melaluiperbuatan yang brsifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi, ataubermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalamkeadaan yang sebenarnya. 

Langkah-langkahpelaksanaan simulasi:

a.        Gurumenentukan topik dan tujuan simulasi.

b.       Gurumemberi gambaran garis besar situasi yang akan disimulasikan.

c.        Gurumembentuk kelompok, peranan, ruangan, materi dan alat yang diperlukan.

d.       Gurumemilih pemain (pemegang) peranan.

e.        Gurumemberi penjelasan kepada kelompok dan pemain peranan tentang hal-hal yangharus dilakukan. 

f.        Gurumemberi kesempatan bertanya kepada siswa mengenai hal-hal yang berkenaan dengansimulasi.

g.       Gurumemberi kesempatan kepada kelompok dan pemain peranan untuk menyiapkan diri.

h.       Gurumenetapkan waktu untuk melaksanakan simulasi.

i.         Siswamelaksanakan simulasi guru mengawasi, memberi saran untuk kelancaran simulasi.

j.         Siswasecara berkelompok mendiskusikan hasil simulasi.

k.       Siswamembuat kesimpulan hasil simulasi.

Itulahsedikit informasi dari penulis. Semoga dapat memberikan manfaat dan selamatmencoba.

 

Sumberreferensi: 

Suddjana,Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar BaruAlgensindo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun