Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fariha dan Mimpi-mimpinya

9 Juli 2023   17:52 Diperbarui: 9 Juli 2023   18:20 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya waktu, Fariha mulai paham mengatur pola makan, dan belajar mengorganisir pikiran.

Tak susah bagi seorang Fariha menyelesaikan kuliah dalam waktu 3.5 tahun. Ia dulu pernah berjanji pada diri untuk mengejar segala ambisi.

Salah satu pintu masuk untuk mendapatkan pekerjaan bonafide, Fariha terpaksa memperpanjang jarak rantaunya. Jakarta adalah pilihannya.

Tuhan memeluk mimpi-mimpinya. Ia bekerja pada salah satu perusahaan multinasional.

Di kampung, Fariha menjadi buah bibir. Ia adalah alasan bagi orang tua untuk menitipkan anak mereka ke kampus, berapapun biaya yang harus ditanggung. Berharap suatu hari nanti bernasib yang sama dengan Fariha.

***
Pada usia yang telah mencapai angka tiga puluh tiga, Fariha menikah dengan Zamzami, seorang petinggi kantor Imigrasi.

Setahun berselang, ia dikaruniai seorang anak perempuan. Sempurnalah kebahagiannya. Tapi dari sinilah penderitaan demi penderitaan (yang tak tertanggungkan) itu bermuasal.

Bermula dari kegetiran Zamzami kepada anaknya, yang sering ditinggal, berangkat kerja sebelum matahari terbit, dan kembali saat malam telah semakin kelam

"Jika engkau berkenan, cukup aku saja yang bekerja, sedang engkau tinggallah di rumah saja, mengiringi tumbuh kembang anak perempuan kita, menjaga sehatnya, menghebatkannya...."

Belum selesai suaminya berbicara, Fariha langsung memotong kalimat-kalimat haram yang keluar dari mulut lelakinya.

"Inilah yang aku takutkan saat kita telah menikah dan mempunyai anak. Mana mungkin aku yang telah meninggalkan kampung halaman, meninggalkan Ayah dan Ibu dengan segala kesenangannya, merantau dan kuliah, berdarah-darah belajar agar cepat tamat,  keluar masuk rumah sakit karena kelelahan mengejar impian...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun