Saya rasa, kita perlu angkat topi atas kenekatan di atas keberanian Pak Luhut berupaya menyelamatkan investasi Indonesia di tengah pandemi ini. Termasuk ingin tetap melanjutkan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan.Â
Logika Luhut perlu kita pandang positif demi kepentingan bangsa daripada sekadar mengikuti pengkritik Luhut yang berlebihan, sebagaimana dikaitai Faisal dan Didu.Â
Apalagi, Luhut mantan militer tentu saja ia lebih suka menantang maut daripada si kawan yang hanya bisa teriak: mundur, mundur, mundur!
Dalam hal itulah, saya rasa Luhut sekaliber Trump menghadapi tantangan dan sulitnya situasi dan kehidupan. Nah, siapakah pemenangnya kelak? Apakah mereka penakut atau yang nekat? Sejarah yang membutikannya, kata almarhum Gus Dur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H