Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Kata Agamawan dan Ilmuwan tentang Manusia Bani Adam dan Turunan Kera?

30 April 2020   11:56 Diperbarui: 30 April 2020   12:07 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sumber Foto by FuzzyBrush

Menyusul Darwin dan Karl Marx, psikolog Sigismund Schlomo Freud (1856-1939) yang menyimpulkan motif dasar manusia adalah seksualitas?

Baik biolog Darwin, sosiolog Marx, maupun psikolog Freud berpandangan bahwa manusia setingkat "hewan" sehingga secara ilmiah manusia dikaji layaknya binatang? Kalau boleh disebut itulah salah satu sumbangsih terbesar tiga ilmuwan itu, manusia dipandang dari sisi yang lebih alamiah, hewaniah, dan sisi negativisme? Manusia menjadi berubah dan dapat diubah lewat rekayasa biologis, sosiologis, ekonomis, geografis, psikologis, dan sisi lainnya?

Kini dengan kajian tiga tokoh itu, tentu banyak tokoh ilmuwan lain, memengaruhi cara pandang secara invidu, sosial, politik, ekonomi, dan segi lain. Sehingga kalau Anda menjadi pengamat politik misalnya yang bicara di TV, Anda harus mengatakan setiap permasalahan invidu atau social, hal itu bersifat sosial, politik, dan ekonomis. Dan kalau Anda oposan pemerintah, katakanlah itu sekedar pencitraan, tidak ada namanya "motif tulus?" Ujar Sigmund  Freud. Kecuali, hanya sublimasi, resistensi, dan agresivitas tersembunyi?

Jadi, secara sosial-ekonomis, latar belakang dunia hiburan dan perfilman, semisal superman, batman, ironman, spiderman, antman, ipman, manusia serigala, manusia harimau, dan manusia iblis? Semua itu kata Darwin alamiah saja, perjuangan hidup atau mati, persaingan kelas ekonomi, ujar Karl Marx, dan motif seksualitas belaka ungkap Freud?

Kita

Umumnya kita berada dalam salah satu pandangan itu, sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan agama. Biasanya meyakini perspektif agama. Sebaliknya, seorang yang dibesarkan dengan latar belakang pendidikan ilmiah, sains, dan kurang menaruh minat agama. Maka cara pandangnya cenderung pola ilmuwan.

Tapi, kita di Indonesia berupaya memadukan cara pandang agamawan dan ilmuwan di atas. Meski demikian, tetap ada saja orang Indonesia yang ngotot pada satu versi saja: agamawan atau ilmuwan saja?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun