Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertahankan Prof Yudian Wahyudi di BPIP

28 Februari 2020   16:36 Diperbarui: 28 Februari 2020   17:26 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yudian, tidaklah pernah mempertentangkan agama dengan Pancasila. Tetapi, justru, dengan ucapan Yudian yang agak disalahpahami menjadi semacam batu ujian, menjadi semakin jelas: "banyak di antara kita tampaknya sedang berusaha menentang Pancasila?" Hal, itu dapat dilihat dari komentar orang yang tampaknya beragama, padahal kurang memahami agamanya secara lebih mendalam?

Syukurlah pemerintah masih membela Yudian di BPIP, kalau pemerintah mengikuti hasrat segelintir orang itu dengan bahasa propaganda kolektivitas itu dituruti, mereka akan merasa selalu menang jika berbeda pendapat dengan memaksa tekanan massa? Dalam iklim demokrasi, pro-kontra, bahkan kontroversi adalah keniscayaan. Tapi, di situ pun, komunikasi silang pendapat. Minimal saling mendengar dan berupaya memahami berbagai sudut pandang menjadi penting dilakukan.

Setahu saya, pak Yudian, orang yang sangat menerima kritik, bahkan sekalipun dilakukan agak kasar. Tetapi, bagaimana dengan mereka yang mengkritik apakah juga dapat menerima kritiknya?

Kalau istilahnya harus pencopotan atau pembubaran BPIP, pastilah orang yang demikian berlebihan atau ekstrem, bukan dialog? Atas dasar itulah, saya rasa mempertahankan Yudian di BPIP lebih penting daripada menyahuti tuntutan berlebihan dari sebagian orang itu.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun