Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wiro Sableng 212 Hadir pada Demo 212?

29 November 2016   10:16 Diperbarui: 29 November 2016   10:41 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wiro Sableng yang sedikit agak “sinting” atau agak gila dan kurang waras selalu membela “kebenaran?” Dalam dunia persilatan, pada kisah fiksi itu Wiro Sableng sudah digembleng para guru persilatan terkenal. Terutama, oleh Sinto Gendeng.

Dengan senjata Kapak Maut Naga Geni, 212 yang merasuk ke dada Wiro memiliki banyak kesaktian untuk membela kebenaran.

Lalu, apa kaitannya? Ya, kaitkan-kaitkan sajalah. Pernah lihat tidak ada orang yang agak kurang waras di sekitar Anda, lalu mampu mengaitkan segala sesuatunya sesuai dengan sudut pandangnya yang agak ngawur?

Banyak pernyataan terkait dengan Demo 212? Baik dari tokoh massa, maupun pihak pengaman? Termasuk rakyat jelata. Di teras Kompasiana misalnya, ada yang berharap Demo 212 agar damai. Ya, biasalah, mungkin, karena mereka “tukang cemas” jadi mudah gundah? Atau barangkali, mereka hanya memberi petuah “damai?” Padahal, lisan-tulisan-dan praktik justru bertolak belakang agak “kasar” dan tidak begitu damai. Pada pada keluarga dan orang dekat mereka? Tentu tidak semua, yang tersinggung dan merasa saja yang perlu insaf diri? Selebihnya, abaikan saja?

Kontra itu, ada pihak yang “memanas-manasi” pendemo biar lebih emosi? Jangan yang begini bisa jadi ia damai. Biar populer saja? Tapi, untuk yang mengeras-ngerasi, pihak keamanan bersikap tegas, kata mereka “tukang makar?” Yang tertuduh, berkilah dan bersilat lidah? Tolong, beri perincian, pinta mereka? Sama-sama, main jurus silat? Kadang, jurus silat komunikasi atau politik?

Pendekar Agak “Sableng?”

Kalau gilanya seperti Wiro Sableng yang memiliki kekuatan 212, siapa yang tak mau? Apalagi dalam percintaan Wiro Sableng ditaksir gadis-gadis cantik? Tapi, sepertinya dalam kisah itu, Wiro mengabaikan wanita cantik, yah begitulah dia sablengnya?

Masalahnya, kita kadang, hanya dapat gilanya? Tapi, kunjung miliki kesaktiannya? Makanya, pasangan pada lari semua? 

Semua pihak dapat mengaku, aku, kami, atau kita “pembela kebenaran?” Tapi, rupanya biar terkenal saja? Biarpun "sableng" asal populer? Tentu, tanpa mengabaikan niat tulus siapa saja yang ikhlas, pembela kebenaran.

Jurus Sableng 212: Pendekar & Pendemo?

Masing-masing kita membusungkan dada 212 untuk membela kebenaran? Lalu, siapakah paling sakti? Ahok pernah sebut Yusril, hebat? Lantaran, Yusril lolos dari jeratan hukum? Dibalas Yusril, menyebut Ahok, sakti? Karena, tanpa ada upaya apa-apa, Ahok lepas dari jeratan hukum? Belakangan, keduanya tampak akrab di Belitung?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun