Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wiro Sableng 212 Hadir pada Demo 212?

29 November 2016   10:16 Diperbarui: 29 November 2016   10:41 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: .pulsk.com/ilustrasi

Lirik Lagu Wiro Sableng:

YEAHAHAHAHAAAAA!!!    
kau bukan utamakan      
tegap gagah perkasa      
siapa dia? Wiro Sableng      
membela kebenaran      
membasmi kejahatan      
inilah dia Wiro Sableng      
sikapnya lucu tingkahnya aneh      
persis orang yang kurang ingatan      
dan tak sadar      
dia selengean      
tapi cinta damai      
Wiro Sableng disukai banyak orang      
Wiro Sableng dasar sableng      
Gurunya gendeng muridnya sableng 

aku melangkah menyusuri duniamu    
cahaya di kehidupan      
walau rintangan menghalangi aku      
tetap tabah menghadapinya      
sibakan tirai yang      
menyelimuti diri      
meraih satu keputusaan      
tegakkan keadilan      
seluruh jagad insani      
cahaya kemenangan      
menyatu hati nurani 

Wiro Wiro Sableng    
Sinto Sinto Gendeng      
Wiro Murid Sableng      
Sinto Guru Gendeng 

Wiro Sasongko itu nama aslinya    
lahir dari ibu bernama Suci      
dengan ayahnya bernama Raden      
Ramabolang      
dan dibesarkan oleh seorang guru      
bernama Sinto Geni      
alias eyang Sinto Gendeng      
atau Sinto Sinto gila 

Wiro Sableng    
mewariskan sebuah senjata sakti      
berupa kampak bermata dua      
berhulu satu berkepala naga      
kampak Naga Geni 212 namanya      
senjata pamungkasnya Wiro Sableng      
yang hebat      
yang siap membasmi      
orang orang jahat 

Angka 212 memiliki makna    
di dalam kehidupan      
dalam diri manusia terdapat dua      
unsur ingat duniawi dan Tuhan      
segala yang ada di dalam dunia ini      
terdiri atas pembagian      
yang berlainan      
namun merupakan pasangan      
semuanya tak dapat terpisahkan 

waaaaawwww… 

Wiro Wiro Sableng    
Sinto Sinto Gendeng      
Wiro Murid Sableng      
Sinto Guru Gendeng      
(2x)

Sumber: http://www.potter.web.id.

Masih ingat kisah fiksi “Wiro Sableng, 212?” Sewaktu menyantri tahun 1994-tan kami santri suka membaca/menonton film itu dan memperagakan gaya silatnya seperguruan karate?

Wiro Sableng yang sedikit agak “sinting” atau agak gila dan kurang waras selalu membela “kebenaran?” Dalam dunia persilatan, pada kisah fiksi itu Wiro Sableng sudah digembleng para guru persilatan terkenal. Terutama, oleh Sinto Gendeng.

Dengan senjata Kapak Maut Naga Geni, 212 yang merasuk ke dada Wiro memiliki banyak kesaktian untuk membela kebenaran.

Lalu, apa kaitannya? Ya, kaitkan-kaitkan sajalah. Pernah lihat tidak ada orang yang agak kurang waras di sekitar Anda, lalu mampu mengaitkan segala sesuatunya sesuai dengan sudut pandangnya yang agak ngawur?

Banyak pernyataan terkait dengan Demo 212? Baik dari tokoh massa, maupun pihak pengaman? Termasuk rakyat jelata. Di teras Kompasiana misalnya, ada yang berharap Demo 212 agar damai. Ya, biasalah, mungkin, karena mereka “tukang cemas” jadi mudah gundah? Atau barangkali, mereka hanya memberi petuah “damai?” Padahal, lisan-tulisan-dan praktik justru bertolak belakang agak “kasar” dan tidak begitu damai. Pada pada keluarga dan orang dekat mereka? Tentu tidak semua, yang tersinggung dan merasa saja yang perlu insaf diri? Selebihnya, abaikan saja?

Kontra itu, ada pihak yang “memanas-manasi” pendemo biar lebih emosi? Jangan yang begini bisa jadi ia damai. Biar populer saja? Tapi, untuk yang mengeras-ngerasi, pihak keamanan bersikap tegas, kata mereka “tukang makar?” Yang tertuduh, berkilah dan bersilat lidah? Tolong, beri perincian, pinta mereka? Sama-sama, main jurus silat? Kadang, jurus silat komunikasi atau politik?

Pendekar Agak “Sableng?”

Kalau gilanya seperti Wiro Sableng yang memiliki kekuatan 212, siapa yang tak mau? Apalagi dalam percintaan Wiro Sableng ditaksir gadis-gadis cantik? Tapi, sepertinya dalam kisah itu, Wiro mengabaikan wanita cantik, yah begitulah dia sablengnya?

Masalahnya, kita kadang, hanya dapat gilanya? Tapi, kunjung miliki kesaktiannya? Makanya, pasangan pada lari semua? 

Semua pihak dapat mengaku, aku, kami, atau kita “pembela kebenaran?” Tapi, rupanya biar terkenal saja? Biarpun "sableng" asal populer? Tentu, tanpa mengabaikan niat tulus siapa saja yang ikhlas, pembela kebenaran.

Jurus Sableng 212: Pendekar & Pendemo?

Masing-masing kita membusungkan dada 212 untuk membela kebenaran? Lalu, siapakah paling sakti? Ahok pernah sebut Yusril, hebat? Lantaran, Yusril lolos dari jeratan hukum? Dibalas Yusril, menyebut Ahok, sakti? Karena, tanpa ada upaya apa-apa, Ahok lepas dari jeratan hukum? Belakangan, keduanya tampak akrab di Belitung?

Di pihak lain, tidak kalah hebat dan saktinya Habib Riziq dari FPI? Atas pengaruhnya mampu mengumpul massa ribuan, bahkan jutaan massa? Saking hebat dan saktinya, Riziq berkongsi Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, dan bahkan dengan RachmawatiSoekarno. Padahal, misalnya Habib Riziq pernah bersebarangan dengan Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet. Malahan, Lius Sungkharisma, tokoh Tionghoa berkawan akrab dengan Habib Riziq dan membela FPI.

Dengan demikian, banyak pendekar dan pendemo yang akan bertaruh pada Desember 2-12-2016 ini? Ini mungkin tanda Kapak Maut Geni 212

Pertanyaannya kemudian, siapakah kira-kira pemilik Kapak Maut 212, untuk membela kebenaran? Kalau tidak ada. Atau mungkin tak mempan lagi? Mungkinkah ada baiknya masyarakat Indonesia bertapa guna mengundang pendekar Wiro Sableng 212 datang lagi, hadir sebagai pembela kebenaran di negeri ini dan menyelesaikan masalah negeri ini?

Sebab, kita mungkin hanya agak sableng-sablengan? Namun, tak memiliki daya 212 di dada?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun