Kota Vatican tidak hanya dikenal sebagai sebagai kota terkecil di dunia dengan luas 44 hektar dan berada di tengah-tengah negara Itali. Akan tetapi Kota Vatican juga mempunyai berbagai tempat wisata yang menjadi tujuan favorit para turis di seluruh dunia.
Lebih dari 3 kali saya mengunjungi Kota Roma dan Kota Vatican dan selama itu pula saya sangat mengagumi berbagai tempat wisata, peninggalan sejarah, arsitektur bangunan, dan seni di tempat ini.
Salah satu kesan menarik di Kota Vatican adalah Garda Swiss Paus atau Pasukan Pengawal Paus. Tidak banyak dari para pengunjung yang berkunjung tempat wisata di Kota Vatican dan mengambil foto Garda Swiss yang menjaga Kota Vatican mengetahui sejarah mereka.
Sejarah Garda Swiss Paus sampai dengan hari kelahirannya yang diperingati setiap tanggal 22 Januari 1506 mempunyai sejarah yang panjang.
Kardinal della Rovere yang kemudian dikenal sebagai Paus Julius II, pada tahun 1503, meminta kepada Dewan Swiss menyediakan tentara bayaran Swiss untuk menjadi pengawalnya.
Tanggal 22 Januari 1506 adalah tanggal dimana kontingen pertama Garda Swiss Paus melewati Porta del Popolo dan tiba di Kota Vatican dimana mereka diberkati oleh Paus Julius II. Kontingen pertama ini dipimpin oleh Kasparvon Silenen dan pada tanggal itulah diperingati sebagai hari kelahiran Garda Swiss Paus.
Garda Swiss sendiri sudah dikenal reputasinya selama berabad-abad. Mereka dikenal sebagai pasukan yang sangat berani, disiplin dan setia. Tidak heran jika seorang sejarawan Latin bernama Tacitus menggambarkan Pasukan Swiss sebagai, “The Helvetians are a people of warriors, famous for the valour of their soldiers.“
Oleh Paus Julius II, para Pasukan Swiss ini dijuluki sebagai “Pembela Kebebasan Gereja”.
Garda Swiss juga memiliki pengalaman tempur selama berabad-abad dan menjadi tentara bayaran dari berbagai kerajaan Eropa saat itu.
Para Garda Swiss yang terpilih dan menjadi pasukan elit tersebut akan disumpah setiap tanggal 6 Mei di lapangan San Damaso, Vatican. Tanggal 6 Mei adalah hari peringatan jatuhnya Roma pada tahun 1527.
Hari peringatan jatuhnya Kota Roma merupakan hari bersejarah bagi Garda Swiss Paus. Saat itu, Kota Roma diserang oleh tentara Charles V yang berjumlah sekitar 20.000 tentara melawan 5.ooo milisi dan 500 Garda Swiss Paus yang menjaga Kota Roma.
Dalam penyerangan tersebut dari 189 Garda Swiss Paus yang bertugas, hanya 42 perajurit yang tersisa. Hampir semua Garda Swiss Paus terbunuh di tangga Basilika Santo Petrus, namun pengorbanan dan keberanian mereka membuat Paus Klemens VII berhasil menyelamatkan diri lewat Passetti di Borgo yang menghubungkan Kota Vatican ke Castle Sant’Angelo.
Seragam Garda Swiss Paus berwarna biru, merah, oranye dan kuning. Tentu saja seragam ini terlihat unik. Akan tetapi sangat jelas bahwa ini adalah seragam perajurit yang umum pada masa pencerahan. Seragam Garda Swiss Paus tidak dirancang oleh Michelangelo tetapi oleh Komandan Jules Repond pada tahun 1914.
Saya bisa belajar banyak hal saat melihat sosok seorang Garda Swiss Paus. Di dalam sosok perajurit yang berpakaian seperti “badut” itu, saya menemukan keberanian, disiplin dan kesetiaan. Hal-hal inilah yang menjadi nilai utama dari seorang perajurit dan tentu saja sebagai seorang warga negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H