Mohon tunggu...
Siou Sumbayak
Siou Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 1 Sitinjo

hobi saya memasak,wisata,kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kopi Si Biji Mungil

18 Mei 2024   22:22 Diperbarui: 18 Mei 2024   22:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu masuk pada proses perendaman,Perendaman biasnya dilakukan pada biji kopi  selama 12 -- 34 jam,tergantung dari faktor kelembaban dan suhu udara di lingkungan tersebut,selama proses prendaman,air rendaman diganti sebanyak satu kali, sampai lendirnya hilang ditiriskan,setelah perendaman selesai, selanjutnya adalah penjemuran dibawah sinar matahari penuh.Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air pada biji kopi agar berada pada rasio airnya sekitar 10% - 12%.(Ridwan Gustomo).

2.Ada Proses Giling Basah(semi washed/wet Hullet),proses hampir mirip dengan proses basah,namun pada metode giling basah,air yang digunakan tidak terlalu banyak,air hanya digunakan pada proses perendaman dan saat membersihkan biji kopi saja.

3.Proses Kering(Natural/dry process) Metode pengolahan kopi yang sederhana dan paling organik.Proses kering ini sering disebut proses natural,kaena slain simple,buah kopinya tetap utuh.Biji kopi dipetik kemudian disortasi dan langsung dijemur dengan kulitnya,tanpa melakukan proses pengupasan dan pencucian.Penjemuran pada proses kering ini dilakukan slama 5-6 minggu setelah kering kopi baru di giling.Metode ini mengharuskan petani untuk membalikkan biji kopi secara berkala saat penjemuan dan harus sigap terhadap tantangan cuaca.

4.Pulped Natural atau Honey.Proses ini hampir sama dengan poses basah,namun ditahap ini lendir pada ceri kopi dihilangkan dengan menggunakan alat pencuci,tanpa melalui proses fermentasi sama sekali.Pada proses ini kulit ceri dan lendirnya dibersihkan,lebih sedikit menggunkan air,sehingga kadang proses ini di sebut proses setengah kering,karena tidak melalui tahap fermentasi  kopi yang dihasilkan dari proses ini memiliki konsistensi karakter rasa yang lebih tinggi dan akan mnemukan rasa yang cenderung hambar.

Setelah kering,biji kopi disimpan terlebih dahulu untuk diistirahatkan atau rosting,dimana pada tahap ini biji kopi dimasukkan ke dalam Huller untuk melepaskan kulit parchment(disebut juga pergamino).Proses ini disukai petani kopi karena kemungkinan gagalnya sangat kecil,kami dikonsentrasi keahlian Perkebunan masih secara manual karena panen masih awal dan scara bertahap.Kopi yang diolah secara basah(washed) biasanya akan menghasilkan seduhan clean atau karakter rasa yang jernih,umumnya kopi yang mnggunakan proses ini memiliku aroma yang lebih kuat dan biasanya sebagai bahan dasar untuk berbagai macam sajian kopi atau bisa dicampurkan dengan bahan lainnya seperti susu atau creamer

Saya dan teman-teman guru mendatangkan guru tamu untuk menambah pengetahuan bagi siswa,kami mengundang praktisi kopi yang ada di Dairi yaitu Organisasi Dialektikopi yang bergerak khusus dibidang Kopi dari Hulu sampai Hilir. Dialektikopi merupakan sebuah organisasi yang bergelut dalam dunia kopi ,dibentuk alumni pelatihan dan sertifikasi Barista melalui Balai Latihan Kerja atau bisa juga disebut Dinas Ketenagakerjaan. Selesai melakukan pelatihan dan sertifikasi Barista tersebut sebagian besar peserta menyatukan impian yang sama untuk membangun Kopi Dairi.

Latar belakang yang berbeda-beda didunia kopi dan dipertemukan melalui balai latihan kerja anggota Dialektikopi mulai dari hulu hingga hilir (mulai dari perkebunan hingga coffee shop dan produk turunan kopi).Beberapa kegiatan Dialektikopi yang telah terlaksana diantaranya adalah :

1.Sosialisasi kopi kepada kelompok tani Marsitalupan di Desa Dolok Tolong

2.Kegiatan Cerita Kopi di Sekolah (diSMKN 1 Parbuluan)

3.Kegiatan Cerita Kopi di Sekolah (SMKN 1 Sitinjo)

4.Kompetisi Barista di Dairi,Medan dan Samosir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun