Kegiatan Magang MBKM BSN yang bekerja sama dengan Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur untuk pendampingan sertifikasi SNI produk dengan penempatan UMKM Kopi Wonosalam
Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengadakan program Magang MBKM dalam pendampingan sertifikasi SNI UMKM yang bekerja sama dengan beberapa Universitas di Indonesia salah satunya Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur. Sebanyak 20 mahasiswa UPN "Veteran" Jatim yang lolos kegiatan magang ini siap untuk ditempatkan ke beberapa UMKM yang telah ditentukan.
Salah satu UMKM yang didampingi ialah UMKM Kopi di Wonosalam yaitu Rubath Kopi Jombang dan Devarie Rosan Coffee yang berkesempatan untuk didampingi sertifikasi produknya yaitu kopi bubuk. Kedua UMKM ini terletak di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.Â
Varian produk kopi bubuk yang dihasilkan yaitu varian Excelsa, Robusta, Arabica, dan Spesial. Seperti yang diketahui Kabupaten Jombang merupakan penghasil Kopi Excelsa terbesar di Indonesia, dan Rubath Kopi Jombang telah berhasil melakukan kegiatan Ekspor Kopi Excelsa yang mencapai 12 ton pada bulan Mei 2022.Â
Wonosalam yang berada di lereng Pegunungan Anjasmoro ini mampu menghasilkan 750-1.000 ton biji kopi jenis robusta, arabika dan excelsa per tahun. Namun, dengan besarnya angka hasil panen kopi tersebut masih banyak petani yang cenderung untuk tidak berkreasi. Â Mereka lebih memilih menjual hasil panen mentah yaitu biji cherry kopi.Â
"para petani kebanyakan tidak mau untuk ambil pusing dalam pengolahan kopi, mereka lebih memilih untuk menjual dalam bentuk cherry kopi karena sudah merasa laku, padahal jika dilakukan inovasi menjadi suatu produk akan memiliki nilai jual yang tinggi" ungkap Edi selaku pembina UMKM Kopi Wonosalam.
Seiring dengan majunya UMKM Kopi di Wonosalam namun belum bersertifikasi SNI, BSN mengajak mahasiswa untuk melakukan pendampingan kepada UMKM Kopi Wonosalam dengan tujuan jika berhasil mendapatkan sertifikasi SNI maka produkya lebih memiliki nilai jual yang tinggi dan dipercaya di masyarakat luas bahwa produknya aman konsumsi.Â
Perwakilan mahasiwa UPN "Veteran" Jawa Timur yang bertugas mendampingin kedua UMKM ini yaitu Sinyi Retno Mayasi dan Elin Ken Khakiki dari Jurusan Teknik Industri angkatan 2019, yang dibantu oleh supervisor dari pihak BSN yaitu pak Ahmad Bahrul Anam S.T., M.T. Selain itu mereka didampingi oleh Dosen Pembimbing dari universitas yaitu bu Isna Nugraha S.T., M.T. dan bu Nur Rahmawati S.T., M.T.Â
"Saya sangat siap untuk didampingi dalam sertifikasi SNI karena saya yakin dengan ini produk saya lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat" ungkap Bambang pemilik UMKM Devarie Rosan. Bergitu pula kata Wignyo, "Rubath merasa senang jika akan didampingi dalam sertifikasi ini, karena produk kita sangat membutuhkan itu."
Pendampingan sertifikasi SNI kepada UMKM ini terdiri dari beberapa kegiatan. Yang pertama yaitu kunjungan ke UMKM terkait untuk melakukan Gap Analysis (analysis kondisi UMKM), kedua, pemberian rekomendasi perbaikan kepada UMKM. Ketiga, uji sample produk yang dilakukan di laboratorium dilanjutkan dengan pembuatan dokumen mutu. terakhir kegiatan audit yang akan dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) yang menjadi penentu keberhasilan memperolah sertifikat SNI.
Beberapa rekomendasi yang diberikan yaitu perbaikan layout produksi, sarana prasana sanitasi, serta penerapan SOP pada proses produksinya. Â Saat ini UMKM Rubath Kopi Jombang dan Devarie Rosan berada dalam tahap perbaikan sarana prasarana sebagai persiapan untuk audit.Â
Pada Rubath Kopi Jombang mengalami permasalahan berupa kondisi tempat yang cenderung masih kecil, sehingga untuk perubahan layout produksi membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan pada Devarie Rosan Coffee mengalami kendala yaitu belum memiliki struktur organisasi karena masih dikelola sendiri oleh Pak Bambang.Â
Mahasiswa pendamping membantu pembuatan dokumen mutu dan Form SOP kegiatan produksi, yang kemudian ditunjukkan ke pihak UMKM untuk disetujui. "Dokumen mutu yang berimplementasi ISO 9001 sangat penting karena mejadi acuan kerja dan bukti penerapan dalam suatu organisasi, dengan itu karyawan mempunyai panduan yang jelas tentang aktivitas yang seharusnya dilakukan dan dilarang." ungkap Isna Nugraha selaku dosen pembimbing mahasiswa.
"Saya berharap kedua UMKM ini bisa sampai memperoleh sertifikat SNI meskipun pendampingan yang saya lakukan akan berakhir di bulan Juli dan proses sertifikasi selanjutnya akan dibantu oleh pihak BSN" ujar Sinyi Retno Mayasi.Â
Dengan adanya kegiatan magang ini diharapkan UMKM Kopi Wonosalam bisa memperoleh Setifikasi SNI sehingga bisa mendongkrak produknya mendunia, khususnya Rubath Kopi Jombang dan Devarie Rosan Coffee. Sehingga bisa menjadi contoh UMKM lain untuk tergerak memajukan bisnis mereka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H