Mohon tunggu...
Ries Cantika
Ries Cantika Mohon Tunggu... pelajar -

pelajar bahasa arab di salah satu universitas kota malang\r\ntertarik sastra, suka gaya bahasa\r\ndan keindahan lain dari setiap kata karya satra\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Ikrar Bocah Pedagang Kaki Lima

12 Maret 2014   04:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku anak pedagang kaki lima
Menjalani hidup bak neraka durja
Namun aku punya satu cita-cita
keliling dunia bersama orang tua

Pada mereka yang menghina bina
Kala aku sudah diwisuda
Ku pastikan aku berada di Eropa
meski hari ini menggais makanan sisa
Tapi esok hari ku tancapkan bendera merdeka

Hei..kalian yang mencemooh..
Jangan remehkan sepatu bolongku
Jangan pandang sinis selempang lusuhku
ini semua kerja keras dari bapakku
Pedagang kaki lima di tikungan komplekmu

Ku ucap lagi untuk kau  orang-orang yang mencibir
ku tak butuh daging susu tuk rasa lapar yang melanda
pun tak usah mercy merah tuk menuju bangku sekolah
kan ku buktikan kepada kalian
bahwa berangkat dari kemiskinan
selagi ku kantongi segenap keberanian, keyakinan serta harapan
ku mampu lampaui beribu- ribu kesuksesan kalian

Aku anak pedagang kaki lima
Menjalani hidup bak neraka durja
Namun aku punya satu cita-cita
Keliling dunia bersama orang tua

Malang, 11 maret 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun