"Wah pintar," kataku tersenyum sambil memanasin motor untuk mengantar kakak berangkat sekolah di hari berikutnya.
Yah, sebagai orangtua, tentu momen-momen seperti ini begitu meluluhkan hati. Masa kecil mereka dihadapkan pada pandemi yang membatasi mereka. Saya dan tentu jutaan orangtua lainnya merasakan dampak pandemi bagi buah hati kita. Mereka jadi cenderung menyendiri, dan kadang males untuk pergi keluar sekadar bermain. Tetapi kita harus terus bergerak, dan tak boleh menyerah. Anak-anak sebagai masa depan bangsa harus terus melangkah, menerjang pandemi dan mengejar cita-cita, apapun mimpi-mimpinya. Mereka harus kembali berinteraksi, bermain dan menjalani hidup seperti anak-anak kembali.
Selamat Hari Anak Nasional, dari ayah dari 2 anak laki-laki yang dibatasi oleh pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H