Mohon tunggu...
Sintiya TriAnjani
Sintiya TriAnjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sastra, Bahsa, Kesehatan, Pendidikan, Seni & budaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membudayakan Dongeng

21 Juni 2024   19:41 Diperbarui: 21 Juni 2024   19:45 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A. Pengertian Dongeng

Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng  diceritakan terutama untuk hiburan, meskipun kenyataannya banyak dongeng yang melukiskan kebenaran, mengandung pelajaran moral, atau sindiran. Dongeng biasanya mempunyai kalimat pembukaan dan penutup yang bersifat klise, misalnya dalam dongeng Jawa diawali dengan "Anuju sawijining dino..." dan diakhiri dengan kalimat penutup "A lan B urip rukun bebarengan kaya mimi lan mintuno". Pada dongeng Melayu biasanya diawali dengan kalimat "Sahibul hikayat", "Kata yang empunya ceritera  ", dan sebagainya.

Dongeng adalah salah satu jenis prosa lama yang menceritakan suatu peristiwa fiksi dan memiliki anggapan tidak nyata atau khayalan. Menurut Kamisa, dongeng adalah cerita yang dituturkan atau dituliskan yang sifatnya berupa hiburan dan biasanya merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi. 

Meskipun dongeng bersifat fiksi namun sering kali dongeng mendapatkan inspirasi dari kisah atau peristiwa yang benarbenar terjadi di dunia nyata. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dongeng merupakan karya sastra yang dapat digunakan sebagai sarana pendidik melalui amanat dan pesan moral yang terdapat di dalam cerita. Salah satu unsur intrinsik yang ada dalam dongeng adalah amanat atau pesan moral.

B. Jenis Dongeng

    Dongeng tidak hanya berkisah tentang manusia, namun bisa kisah tentang binatang, tanaman, dan sebagainya. Pada dasarnya semua yang ada di sekitar kita dapat diangkat menjadi dongeng.

Salah satunya penggolongan jenis dongeng oleh Anti Aarne dan Stith Thompson yang membagi jenis dongeng ke dalam empat golongan besar, yaitu:

1) dongeng binatang (animal tales),

2) dongeng biasa (ordinary folktales),

3) lelucon dan anekdot (jokes and anecdotes),

4) dongeng berumus (formula tales).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun