Mohon tunggu...
Sintia Rosalina
Sintia Rosalina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UNSRI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mobilitas Manusia dalam Genggaman Globalisasi

23 November 2021   14:00 Diperbarui: 23 November 2021   14:08 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Revolusi Teknologi serta Transportasi ini sudah dapat dikatakan menurunkan anggaran Migrasi yang cukup signifikan, jadi dengan ini sudah sangat mempercepat serta mempermudah Migrasi Penduduk tadi hingga wilayah yang sangat jauh sekalipun. Suatu Pergerakan Migrasi yang melebar dan mendunia ini dapat kita sebut dengan Globalisasi Migrasi. 

Ciri-ciri dari Globalisasi Migrasi ini ialah makin banyaknya negara-negara yang dapat dipengaruhi secara substansial oleh Migrasi Internasional. Untuk negara penerima Imigran ini semakin dipenuhi oleh Migran yang berasal dari banyak negara dengan memiliki Latar Belakang, Sosial, Budaya, serta Ekonomi yang berbeda-beda dan membuatnya semakin beragam. 

Untuk Negara tujuan, setengah dari Imigran membuat suatu jaringan atau koneksi antara Imigran satu dengan lainnya ataupun dapat berupa Negara asalnya dengan maksud untuk mewujud kan suatu kehidupan yang Sejahtera dalam ekonomi, sosial, budaya serta dalam aspek Politik dan dalam menjalani suatu kehidupan Transnasional.

Tetapi disisi lain adanya efek globalisasi terhadap mobilitas manusia yang dimana kita ketahui pengaruh terhadap mobilitas manusia adalah permasalahan bagi mobilitas penduduk yg sangat tinggi yang dimana pada globalisasi terdapat adanya kenyataan migrasi yang menyampaikan dampak negative dan dampak positif bagi perkembangan ekonomi. dampak negative tersebut hadir waktu perpindahan domestic mengalami penurunan perkembangan ekonomi. 

Sedangakan dampak positif mampu kita lihat dari ketenagakerjaan yang dimana persediaan tenaga kerja yang berlebih dialami oleh negara berkembang tersebut dikarenakan negara berkembang ialah negara yg pertumbuhan penduduknya yg tinggi namun tidak dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. 

Serta disisi lain adanya kenyataan brain-brain yang dimana fenomena tadi memang nyata terjadi dikarenakan adanya bukti menggunakan banyakanya penduduk di Indonesia serta pindah ke luar negeri untuk menetap lama disana, sehingga malas untuk kembali ke Indonesia, namun menggunakan adanya brain-brain tak bisa kita pungkiri yg dimana terjadi prospek kerja yg sangat sejahtera lebih baik yang ditawarkan sang negara-negara lain. 

Serta pengaruh globalisasi terhadap mobilitas penduduk bisa juga sebab adanya fenomena demografi dan  proses pembangunan di tengah globalisasi ini yg dimana perubahan demografi bisa terlihat asal peningkatan penduduk usia produktif asal 66,1% di tahun 2010 sebagai 67,6 di tahun 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun