Dalam teori kebijakan sosial, perlu diperhatikan masalah anggaran supaya program tersebut dapat berjalan dengan lancar. Hal ini tentunya sudah direncanakan secara matang oleh pemerintah yang dapat dilihat dari pemberian saldo pelatihan sebesar Rp 3,5juta kepada para penerima. Saldo Rp 3,5juta ini akan didapatkan oleh penerima ketika mereka sudah berhasil mendaftar dan telah dinyatakan lolos seleksi. Tujuan diberikannya saldo ini adalah sebagai bentuk subsidi dari pemerintah agar penerima dapat mengikuti pelatihan kerja yang sesuai dengan minatnya tanpa perlu memikirkan biaya.
Ketika sudah berhasil melakukan pembelian pelatihan, maka para penerima harus mengerjakan pre-test dan post-test untuk mendapatkan sertifikat. Setelah selesai, pemerintah akan memberikan insentif sebesar Rp.600.000 yang dikirimkan melalui rekening bank atau dompet digital. Selain insentif itu, penerima Kartu Prakerja juga akan mendapatkan insentif lagi dengan cara menjawab survei evaluasi yang akan mendapatkan insentif Rp.50.000 untuk setiap survei.
Tak bisa dipungkiri, dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui Program Kartu Prakerja ini terbilang cukup membantu masyarakat yang menerima. Selain digunakan untuk membeli pelatihan online, insentif yang diberikan ini juga dapat dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan hidup lainnya. Dengan demikian, perputaran roda perekonomian pun perlahan mulai kembali stabil.
Program Kartu Prakerja ini tentunya merupakan kebijakan sosial yang sangat mendukung untuk melakukan pembangunan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian, program ini perlu dukungan dan partisipasi dari masyarakat. Tentunya, pemerintah mengharapkan dengan adanya program Kartu Prakerja ini, kualitas sumber daya masyarakat Indonesia pun turut mengalami peningkatan. Kemudahan akses pelatihan yang dilakukan secara online ini dapat dilaksanakan kapan saja dan di mana saja, sehingga saat melakukan pelatihan pun menjadi lebih efisien.
Dengan adanya Program Kartu Prakerja ini juga diharapkan dapat memulihkan kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia pasca terjadinya pandemi COVID-19 sejak tiga tahun silam. Pemulihan kesejahteraan pasca pandemi tentunya bukan hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama, meskipun demikian, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk mencoba pulih dari pandemi meskipun dengan proses yang perlahan. Sebab, untuk mewujudkan Indonesia pulih seperti sedia kala, perlu adanya kerjasama dari seluruh elemen masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H