Termasuk hujan yang tidak sekalipun menggerusmu
Tetaplah kokoh dan membisu
Selama berada di atas, Semeru melalui Kawah Jonggring Saloka akan mengeluarkan letusan setiap 15 menit sekali. Kalau menurut para porter yang sudah bolak-balik ke sini sih letusan ini tidaklah berbahaya, hanya saja pendaki memang dilarang untuk mendekat ke area kawah.
Letusan ini merupakan salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh pendaki. Di puncak ini, suhu akan sangat dingin.
Pukul 08.00 WIB, Ancala mengajakku untuk turun, karena batas hingga puncak hanya sampai 09.00 WIB dan tidak boleh lebih.Â
Lewat dari jam tersebut, angin akan berubah jalur ke arah pendakian dengan membawa serta gas beracun. Tentunya akan sangat berbahaya apabila pendaki masih berada di sana.Â
"Arunika, hati-hati ya. Fokus!"Â
Kalau saat mendaki jalurnya mengerucut ke satu titik, maka saat kembali jalurnya menyebar ke banyak titik. Jadi kita harus berkonsentrasi pada satu jalur lurus yang ia lalui tadi saat mendaki agar bisa kembali menuju Kalimati. Salah sedikit saja, maka Blank 75 siap menanti.
Setelah berjalan cukup lama, tiba juga di Kalimati.
Tapi anehnya, Ancala belum tiba di tenda. Padahal dia berada tak jauh di belakangku.