Tiga hari setelah obrolan itu, Ancala datang ke rumah untuk meminta izin ke Ayah Bunda. Dan ya, mereka nge-iya-in anak semata wayangnya ini untuk berjelajah dan tidur di hutan semalaman.
"Tuh'kan apa aku bilang, pastilah Tante Ira sama Om Irwan ngijinin kalo aku yang ngajak. Hehehe" ejek sinis Ancala.
Ayah Bunda udah kenal Al sejak kita masih umur 12 tahun, karena Al yang notabenenya anak dari teman bisnis Ayah ini sering banget ke rumah. Entah untuk sekedar makan malam bersama keluarga atau sekedar main-main saja.
Dan kalian tau? Kita juga satu sekolah, bahkan satu kelas!
Jadi wajar saja jika sekali dia minta izin ke orang tua aku, langsung di acc oleh mereka.
H-1 sebelum pendakian, aku siapkan semua perlengkapan dan peralatan. Mulai dari pakaian ganti, obat pribadi, sleeping bag, hingga logistik.
Anyways, pendakian perdana aku kali ini di Gunung Bekel. Mungkin sebagian dari kalian masih asing ya sama Gunung satu ini.Â
Oke, aku jelasin singkatnya ya. Jadi Gunung Bekel ini merupakan anak Gunung Penanggungan yang letaknya di sebelah barat Gunung Penanggungan. Â Untuk lokasinya di Mojokerto, Jawa Timur.
Nah, sesampainya di basecamp kita langsung urus simaksi (surat izin masuk kawasan konservasi) dan mulai nge-track pukul 23.30 WIB.
Hah, serius naik gunung jam segitu? Pasti kalian bertanya seperti itu'kan? Ya emang kita bisanya jam segitu.Â
Kebetulan Ancala juga kerja di salah satu perusahaan yang mengharuskan dia harus bekerja dengan sistem shifting.