2012, Gaza masih dapat bernafas lega ketika Rafah dibuka atas kebijakan presiden Mursi. Sekarang, Rafah kembali ditutup dan rakyat Gaza terengah-engah memenuhi kebutuhan hidup.
Bagi Abeer, Allah Maha Kaya dan tidak terpasung hanya oleh blokade, hantaman rudal, smuggling tunnel atau sirene jam malam. Ia melazimkan bacaan al Waqiah setiap hari demi jaminan rizqi dari-Nya. Karena itu, sekalipun kondisi sulit dan kelaparan menimpa hampir setiap kepala penduduk Gaza, mereka selalu bahagia akan datangnya rizqi Allah yang tak disangka-sangka. Cairnya beasiswa, bantuan dari negara tetangga macam Yordania atau Qatar. Dan tentu, bantuan dari Indonesia adalah salah satu jawaban atas al Waqiah yang istiqomah dilakukan.
Abeer Barakah, bahkan masih merasa belum cukup membeli tiket ke surga dengan sekedar tinggal di tanah para Anbiya. Ia dan suaminya mendirikan yayasan, memelihara anak-anak yatim, berpegang pada salah satu hadits Rasulullah Saw yang artinya kurang lebih: Rasul dan penyantun para yatim bagaikan dua jari tak terpisahkan di surga.
Rindu padamu, Abeer.Miss you much, your family and all of Gaza people.
Dalam kehidupan yang sangat singkat ini mereka tak pernah lupa tempat kembali, tak pernah lupa bahwa tiket ke sana bukan semurah tiket masuk konser musik atau bioskop XXI.
[caption id="attachment_314946" align="aligncenter" width="480" caption="Kantor, Gaza City"]
3. An Anfaal dan At Taubah
Anda lelaki, seorang ayah atau pemuda? Akan sangat malu bila belum menghafalkan 2 surat ini. Surat kebanggaan yang menjadi pelipur lara, penegak tulang belakang, pembusung dada bahwa kaum muslimin tak akan pernah terhina meski terpaksa mengais belah kasih, bergantung hidup sebesar 70% dari bantuan internasional. Inilah surat yang menjadikan para pemuda boleh mendaftar sebagai prajurit Hamas.
Sekedar jago beladiri, tubuh tegap dan wajah sangar tak cukup. Sebab prajurit Palestina bukan berperang menggunakan drone atau melaju di atas pesawat-pesawat tempur, berlindung di balik tank-tank baja. Para pemuda harus siap menjadi prajurit kapan pun tugas negara memanggil. Mereka harus bergilir menjaga perbatasan, sewaktu-waktu terjebak perang yang pecah tiba-tiba, terkena peluru nyasar atau pecahan bom. Kekuatan mental dan ruhiyah menjadi syarat utama agar sanggup mengatasi rasa sakit fisik dan psikis.
Maka, jangan hanya terbakar emosi sesaat dan berniat mendaftar sebagai relawan perang di Palestina. Gaza tak pernah meminta bantuan pasukan perdamaian. Gaza tak pernah menghiba memohon gencatan senjata dengan Israel. Mereka merasa cukup dengan sumber daya manusia yang mereka miliki, yang tidak dimiliki negara mana pun di dunia ini termasuk Indonesia. Prajurit penghafal Quran. Yang Gaza harapkan adalah kepedulian warga muslim dunia, agar senantiasa mendoakan dan menyisihkan dana bagi operasional negara mungil yang bahkan tak boleh mencari ikan di perairan lautnya sendiri.
4. Sabar
Sabar adalah syarat mutlak bagi seseorang yang berniat memasuki Gaza, Palestina. Apalagi yang dibutuhkan bagi seseorang yang menunggu tanpa kepastian?
Pemeriksaan check point, tertolak di gerbang Rafah, perjalanan melelahkan via jalur darat, belum lagi diusir oleh tentara Mesir dari perbatasan. Tak ada bekal yang lebih baik kecuali sabar: baik dapat menerobos masuk ataupun tertolak. Beberapa relawan mengisahkan bahkan terpaksa gigit jari setelah tinggal berminggu-minggu di El Arish tak dapat menembus Rafah.