Mohon tunggu...
Sinta Tri Meilitajati
Sinta Tri Meilitajati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kesenjangan Distribusi Pendapatan Berdampak Pada Perekonomian Indonesia

31 Oktober 2022   17:16 Diperbarui: 31 Oktober 2022   17:17 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kesenjangan atau ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat kini menjadi permasalahan yang selalu dipikirkan oleh pemerintah selama bertahun-tahun. Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan semua negara baik negara maju maupun berkembang yang harus diperbaiki. Tidak meratanya pendapatan sekelompok masyarakat diawali pada tahun 1990-an. Namun dengan adanya Krisis Moneter pada tahun 1998, ketimpangan pendapatan di sekelompok masyarakat kembali normal. Beberapa tahun setelah itu, ketimpangan pendapatan kembali terjadi karena masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi lebih berkembang cukup cepat daripada laju pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan pendapatan sendiri merupakan perbedaan pendapatan yang diperoleh masyarakat dimana terdapat sekelompok masyarakat yang memperoleh pendapatan tinggi dan sekelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah. Menurut Todaro (2011) menyatakan bahwa ketimpangan pendapatan merupakan tidak meratanya pendapatan nasional total tiap penduduk dengan penduduk lainnya di dalam suatu negara. Negara-negara berkembang dengan proses pembangunan ekonomi yang cepat disertai laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan sebanding dengan tingkat kesenjangan ekonomi atau kemiskinan yang tinggi juga bukanlah suatu fenomena yang asing lagi bagi Indonesia. Menurut Bank Dunia pada tahun 2015, ketimpangan pendapatan yang terjadi di Indonesia melonjak pesat sejak tahun 2000.

Salah satu faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan di Indonesia yaitu investasi. Bagi perusahaan asing negara ini dimanfaatkan untuk menanamkan modalnya, sedangkan pengusaha lokal hanya sebagai kaum yang dirugikan karena keberpihakan pemerintah. Penanaman modal yang masuk ke dalam negeri oleh investor asing berjumlah sangat besar dan terus meningkat setiap tahun. Investor dalam negeri melakukan investasi di daerah-daerah yang masih kurang untuk menjadi pusat pertumbuhan. Realisasi investor dalam negeri banyak terjadi di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Dibalik permasalahan yang sedang terjadi pastinya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan pendapatan di suatu negara masih terjadi hingga saat ini:

(1) Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mengakibatkan menurunnya pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ketahun akan membuat peningkatan PDRB perkapita menjadi lambat.

(2) Terjadinya inflasi, pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi barang-barang. Hal itu terbukti dari data BPS yang menunjukkan mulai dari tahun 2007 sampai tahun 2012 inflasi di Indonesia menunjukkan angka yang tidak konsisten atau masih naik turun.

(3) Ketidakmerataan pembangunan antar daerah.

(4) Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal, sehingga persentase pendapatan modal kerja tambahan besar dibandingkan persentase pendapatan yang berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah.

(5) Rendahnya mobilitas sosial. Faktor penyebabnya yaitu minimnya perpindahan penduduk menjadikan sekelompok masyarakat yang hidup di daerah tertinggal sulit untuk maju hingga mengakibatkan ketimpangan.

(6) Pelaksanaan kebijakan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industry untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis.

(7) Memburuknya nilai tukar mata uang rupiah bagi negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia dalam perdagangan dengan negara-negara maju mengakibatkan permintaan barang-barang ekspor menjadi tidak elastis.

(8) Hancurnya industri kerajinan rakyat seperti pertukangan, industri rumah tangga, dan lain-lain menyebabkan kurangnya lapangan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun