Mohon tunggu...
Sinta Siti Nur f
Sinta Siti Nur f Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Agama Islam Latifah Mubaokiyah

Saya memiliki minat dalam karya fiksi dan hobi menulis. Saya memiliki harapan besar agar bisa berdampak untuk lingkungan disekitar saya, baik melalui karya ataupun tindakan nyata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Politik dan Dakwah: Menafsirkan Nilai Agama di Panggung Kekuasaan

2 Januari 2025   19:55 Diperbarui: 2 Januari 2025   20:04 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Partisipasi Politik

Politik hanya salah satu medium untuk mencapai tujuan dakwah, bukan sebaliknya, dakwah dijadikan medium untuk mencapai tujuan politik. Pada prinsipnya, dakwah mengajak berbuat amar ma'ruf nahi munkar yang secara fenomenal sering dikontasikan negatif dengan politik saat ini, maka rumusan dakwah politik harus dikemas sesuai prinsip dakwah.

2. Membangun Masyarakat Adil

Dalam melaksanakan kegiatan dakwah politik hendaknya memperhatikan nilai-nilai sosial, menekankan pada inti ajaran seperti keadilan, kebebasan, dan kesejahteraan. Tidak menjadikan agama ekslusif bagi kelompok tertentu, melainkan mempromosikannya sebagai rahmatan lil'alamin. 

3. Menjaga Integritas

Menciptakan rasa percaya guna menunjukkan karakter yang kuat dan bermoral. Seorang politisi dakwah hendaknya menggunakan prinsip high politics, yaitu prilaku politisi dengan konsep amanah, pertanggungjawaban, dan prinsip ukhuwah. Politik dakwah yang ideal ialah yang mampu menjembatani kepentingan masyarakat dengan pemerintah menggunakan prinsip berkesinambungan dan berkeadilan (justice and balance). 

Pelaku dakwah di bidang politik harus berhati-hati agar nilai-nilai agama tidak disalahgunakan, dan tetap menjaga keseimbangan antara idealisme agama dan realitas politik. Upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual ke dalam dunia kekuasaan, dengan tujuan membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun