Kesenjangan pembangunan merupakan hal yang sampai saat ini masih terjadi di Indonesia. Kesenjangan tersebut terjadi antar wilayah, antar kota maupun antar desa. Kesenjangan yang terjadi antar kota dan desa juga terjadi dalam hal teknologi informasi dan komunikasi.Â
Desa digital merupakan salah satu program untuk mengurangi kesenjangan arus informasi yang terjadi di desa. Konsep desa digital merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian.
Pemerintah daerah dalam pembentukan desa digital mengajukan usulan kepada Kemkominfo sebagai pihak yang menyediakan layanan internet. Sebelum ada program desa digital, telah ada program serupa yaitu desa broadband terpadu yang dijalankan oleh Kemkominfo bagi desadesa yang termasuk dalam daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).Â
Desa broadband terpadu merupakan upaya pemerintah menjangkau desa-desa agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi guna meningkatkan kesejahteraannya.Â
Dengan program desa broadband terpadu, Kemkominfo melalui BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) menyediakan jaringan, perangkat, aplikasi yang sesuai dengan karakteristik penduduk, dan pendampingan yang tepat untuk masyarakat di desa 3T dan lokasi prioritas (LokPri) yang meliputi desa petani, desa nelayan dan desa pedalaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan memperluas akses ke pasar.
Melalui penerapan teknologi dan informasi di desa digital diharapkan produktivitas dapat meningkat dalam penggunaan internet, contohnya Desa Majasari di Kabupaten Indramayu.Â
Dengan adanya internet, masyarakat di desa tersebut memperoleh perbaikan dalam cara pertanian dan peternakan organik. Desa Majasari menerapkan teknologi pengolahan pakan dari limbah pertanian untuk penyediaan pakan ternak.Â
Limbah peternakan kemudian digunakan sebagai pupuk di lahan pertanian. Desa Majasari sejak beberapa tahun lalu telah beralih ke pertanian organik.Â
Dengan keberadaan internet, produk pertanian dan peternakan di desa Majasari dapat dipasarkan hingga ke penjuru tanah air sehingga meningkatkan perekonomian desa. Hal tersebut membuat Desa Majasari berhasil menurunkan tingkat kemiskinan pada angka 8,24% dan meraih peringkat satu desa terbaik tahun 2016.
Desa Majasari juga memiliki perpustakaan dengan koleksi buku yang cukup lengkap untuk ukuran suatu desa. Perpustakaan ini tidak hanya berada di lingkungan Balai Desa tetapi juga berkeliling ke pelosok desa menggunakan sepeda motor khusus yang dilengkapi dengan buku dan juga komputer yang terkoneksi dengan internet.Â
Di beberapa titik bahkan diberi akses WiFi gratis yang bisa dimanfaatkan untuk video streaming atau video call dengan keluarganya yang berada di luar negeri. Pengelolaan Perpustakaan desa ini sudah mendapat pengakuan dan penghargaan dari pihak Pemerintah Kabupaten Indramayu bahkan mendapatkan juara III Lomba Perpustakaan Desa dan Kelurahan tingkat Nasional tahun 2014 lalu.
Kepala Desa Majasari menunjukkan bahwa inovasi yang dilakukan menjadi solusi dalam menghadapi persoalan pedesaan. Desa Majasari memiliki keunggulan dalam hal pengelolaan BUM Desa.Â
BUM Desa Majasari menggandeng pihak perbankan melalui program penggemukan sapi untuk keluarga TKI dan mendapat bantuan dari Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) Kementerian Pertanian pada 2013 sebanyak 32 ekor. Kemudian pada tahun 2016, diberikan lagi bantuan sebanyak 13 ekor. Sekarang peternakan sapi berkembang menjadi sekitar 225 ekor sapi.
Untuk pemasaran produk desanya, desa tersebut menggunakan internet. Hasilnya, desa yang dulunya terkenal sebagai lumbung Tenaga Kerja Indonesia (TKI), kini berubah menjadi sentra sapi.Â
Jangkauan pemasaran produk di desa tersebut juga semakin luas dengan kenaikan pesanan sapi terutama menjelang Hari Raya Idul Adha hingga 400%. Jika tahun 2013, sapi yang terjual hanya 13 ekor menjelang Idul Adha, sekarang bisa mencapai 62 ekor.Â
Semua kegiatan edukasi, promosi hingga penjualan menggunakan internet melalui media sosial dan situs desa, yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Majasari. Selain sapi, desa tersebut juga memproduksi beras organik yakni beras sehat dan usaha produk makanan seperti bakso, abon, nugget dan sebagainya.
Penetapan Desa Majasari sebagai salah satu desa broadband dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sebelum ditetapkan menjadi desa broadband, desa tersebut terpaksa menyisihkan dana untuk berlangganan internet.Â
Begitu kuota habis, akses internet pun terhenti. Namun sejak ditetapkan sebagai desa broadband, masyarakat bisa mengakses internet setiap saat. Desa Majasari ini juga memiliki website yang dikelola sendiri oleh aparatur desanya yang juga aktif mengelola perpustakaan Desa Majasari.Â
Website desanya dianggap paling aktif diantara website-website desa yang ada di wilayah Indramayu dan di Jawa Barat. Berikut merupakan gambar terkait dengan peternakan sapi di Desa Majasari
Desa majasari sebagai sentra peternakan sapi yang sangat membantu perekonomian masyarakatnya, sehingga berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.Â
Desa Majasari yang dulunya termasuk desa tertinggal akibat dari inovasi dan kreatifitas kepada desa yang didukung oleh bantuan dari pemerintah sehingga desa ini berhasil menjadi desa percontohan.Â
Kemajuan pesat dalam teknologi juga dirasakan oleh masyarakat, dimana Desa Majasari berhasil mendirikan layanan perpustakaan berbasis internet seperti pada gambar sebagai berikut:
Perpustakaan Desa Majasari sangat membantu perekonomian dan pengetahuan masyarakat di Desa Majasari sehingga yang dulunya masyarakat di Desa Majasari yang menjadi gudang TKI, mengakibatkan berbagai inovasi muncul dan dapat membantu masyarakatnya dari ketertinggalan.Â
Mantan TKI diberdayakan untuk membantu memajukan perekonomian masyarakat di Desa Majasari. Berikut merupakan gambar pendukung terkait dengan pemberdayaan TKI untuk membantu masyarakat di Desa Majasari pada gambar sebagai berikut:
Kemajuan yang sangat pesat juga mengakibatkan Desa Majasari sebagai desa percontohan yaitu sebagai desa digital. Melalui penerapan teknologi dan informasi di desa digital diharapkan produktivitas dapat meningkat dalam penggunaan internet, contohnya Desa Majasari di Kabupaten Indramayu.Â
Dengan adanya internet, masyarakat di desa tersebut memperoleh perbaikan dalam cara pertanian dan peternakan organik. Desa Majasari menerapkan teknologi pengolahan pakan dari limbah pertanian untuk penyediaan pakan ternak. Limbah peternakan kemudian digunakan sebagai pupuk di lahan pertanian. Berikut merupakan tampilan gambar website resmi Desa Majasari sebagai berikut:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H