Mohon tunggu...
Sinta Nuriyah
Sinta Nuriyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Unnes

Aku hanya manusia biasa yang tak sempurna dan sering salah.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menjadi Freshgraduate : Ini Kisahku

26 Januari 2025   15:21 Diperbarui: 26 Januari 2025   15:21 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ohiya, setelah tes kami para kandidat nongki dulu di burjo, sayangnya ada yang tidak ikut.

5 September 2024, ya hari itu kami ke sana lagi. Kandidat layouter diminta masuk ruangan dan menghadap komputer untuk praktik  kerja sebagai layouter. Btw, waktu itu ada tambahan satu kandidat layouter. Kemudian kandidat editor diminta masuk ke ruangan yang kemarin dibuat tes baca Al Qur'an. Di sana kami dihadapkan dengan soal-soal tentang bahasa Arab, yakni menentukan tanda i'rab suatu kata, menentukan shighat, wazan, bina', tashrif istilahi. Ada juga mengisi kata di paragraf rumpang plus alasan kenapa harus kata itu, memberi syakkal, dll. Di sisi lain, kandidat layouter yang telah selesai tes praktik kerja dites baca bacaan Arab pegon di ruangan yang sama dengan tes tertulis editor.

Setelah itu, kami para calon editor tes praktik kerja di depan komputer bertempat di ruangan yang digunakan kandidat layouter tadi. Btw, saingan saya anak PAI sama IAT dari UIN Walisongo.

Setelah semuanya selesai, bapak HRD mengatakan bahwa jika dalam dua minggu tidak ada panggilan maka diminta mencari pekerjaan lain.

Ohiya, waktu itu kami para kandidat membuat grup WA supaya bisa saling mengabari.

Satu minggu berlalu, tiga kandidat layouter ada yang dipanggil untuk psikotes, namun dari kandidat editor tidak ada yang dipanggil.

Satu minggu berlalu lagi, dua orang layouter mendapat pesan WA dari HRD dan dinyatakan lulus. Walhasil kami para pelamar editor menyadari bahwa kami tidak keterima.


Namun, tiba-tiba ketika saya sudah tidak berharap lagi, pada hari santri yakni 22 Oktober 2024, saya mendapat pesan dari HRD yang berisikan bahwa saya hendak diterima di Toha Putra tapi menanyakan dulu apakah saya masih minat menjadi editor atau tidak. Waktu itu saya sudah menjadi guru di Darul Musthofa Demak sejak 1 Oktober. Saya benar-benar bingung  karena merasa ingin menjadi editor tapi sungkan jika harus resign dari guru karena baru sebentar. HRD meminta saya untuk mempertimbangkan terlebih dahulu dan mengabari keesokan harinya. Paginya, saya mengirim pesan kepada HRD bahwa saya ingin tetap mempertahankan posisi sebagai guru, walaupun sebenarnya secara gaji lebih kecil.

Saya selalu mengingat ceramah Cak Nun bahwa jika engkau merelakan sesuatu yang engkau sukai maka Allah akan ganti dengan sesuatu yang berlipat-lipat.

Sekian ya, semoga cerita ini bermanfaat dan dapat memberikan motivasi. Jangan menyerah wahai fresh graduate.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun