Mohon tunggu...
Sinta Nuriya
Sinta Nuriya Mohon Tunggu... Relawan - mahasiswa

bohemian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik Konseling Surat Imajiner, Berdasarkan Konseling Catur Murti

2 November 2024   21:55 Diperbarui: 3 November 2024   08:48 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan ini juga membantu konseli untuk memahami makna hidup dan mengekstrak hikmah dari setiap pelajaran yang mereka alami. Melalui surat imajiner, konseli dapat memberi nasehat pada diri sendiri, memperkuat nilai-nilai kehidupan, dan mencapai kedewasaan emosional.

Jenis-jenis Surat Imajiner

Dalam teknik konseling surat imajiner, terdapat dua jenis surat:

  1. Surat Imajiner Pertama: Ditulis oleh konseli kepada sosok tertentu. Isi surat ini mencakup perasaan, keluhan, dan pendapat yang tidak dapat diungkapkan secara langsung. Setelah penulisan, surat ini diserahkan kepada konselor untuk analisis.

  2. Surat Imajiner Kedua: Surat yang ditulis seolah-olah sebagai balasan dari surat pertama. Dalam surat ini, konseli berusaha memposisikan diri sebagai sosok yang dituju, memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi perasaan dan perspektif orang lain.

Tahapan Teknik Konseling Surat Imajiner

Berikut adalah tahapan dalam penerapan teknik konseling surat imajiner:

  1. Pengaktifan Memori: Konselor membagikan pengalaman hidup yang inspiratif untuk membantu konseli mengingat dan merenungkan hakikat hidup.

  2. Penulisan Surat Pertama: Konseli diminta untuk menulis surat kepada sosok yang relevan, mengungkapkan semua persoalan yang mengganggu.

  3. Analisis Surat Pertama: Konselor mengidentifikasi esensi jiwa yang muncul dalam surat, memahami pengalaman dan hakikat hidup konseli.

  4. Penulisan Surat Kedua: Konseli menulis surat balasan seolah-olah dari sosok yang dituju, memberi mereka kesempatan untuk melihat dari sudut pandang orang lain.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun