- Komunikasi yang jelas dan terbuka
- Memberi dukungan dan bimbingan
- menghargai kebutuhan dan perasaan anak
Pola asuh asertif atau tegas yang tidak sehat dapat mengajarkan anak untuk menggertak dan seperti tidak adanya empati. Pola asuh cuek atau abai merupakan pola asuh yang minim keterlibatan orang tua. Pada jenis pola asuh ini, orang tua hanya memenuhi kebutuhan fisik dasar anak, seperti makan, tempat tinggal, dan pakaian. Sementara itu, kebutuhan secara psikologis dan emosional jarang terpenuhi. Berbagai latar belakang menjadi penyebab pola asuh ini, umumnya karena kesibukan orang tua atau karena ada masalah pribadi orang tua (kesehatan mental, tindak kriminal, masalah ekonomi, dan sebagainya). Pada pola asuh cuek, tidak jarang jika anak lebih banyak dididik oleh gawai, televisi, atau video game.
Jenis pola asuh yang kelima adalah pengasuhan demokratis. Pengasuhan demokratis adalah gaya pengasuhan di mana orang tua mendorong partisipasi aktif, komunikasi terbuka, dan memberikan anak-anak kesempatan untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan dan mengekspresikan diri. Pola asuh demokratis memberikan keseimbangan antara pengaturan batasan yang wajar dan memberikan kebebasan yang diperlukan bagi perkembangan pribadi anak. Berikut adalah contoh-contoh perilaku dalam pengasuhan demokratis:
1.Diskusi dan Penjelasan: Orang tua yang menganut pendekatan demokratis akan menjelaskan aturan dan keputusan mereka secara terbuka kepada anak-anak. Mereka akan memberikan penjelasan yang jelas tentang alasan di balik aturan tersebut dan memberikan pemahaman kepada anak tentang konsekuensi dari tindakan mereka.
2.Keterlibatan Anak dalam Pengambilan Keputusan: Orang tua demokratis memberikan anak-anak kesempatan untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Mereka mendorong anak untuk mengemukakan pendapat mereka dan berpartisipasi dalam perencanaan keluarga.
3.Fleksibilitas dalam Aturan: Orang tua demokratis cenderung lebih fleksibel dalam menetapkan aturan dan mempertimbangkan kebutuhan individu anak. Mereka bersedia bernegosiasi dan menyesuaikan aturan jika diperlukan, dengan tetap mempertimbangkan nilai-nilai dan konsekuensi yang mendasarinya.
4.Komunikasi Terbuka dan Mendengarkan: Orang tua demokratis mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menyampaikan pendapat, kekhawatiran, atau masalah yang mereka hadapi. Mereka menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak untuk berkomunikasi secara terbuka.
5.Menghormati Kebutuhan dan Preferensi Anak: Orang tua demokratis menghargai kebutuhan dan preferensi individu anak. Mereka memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri dan mendukung kegiatan yang sesuai dengan minat anak.
Nahh... dari 5 jenis Pola Asuh di atas. Selama ini Ayah Bunda menerapkan didikan jenis pola asuh yang mana? Semoga Artikel di atas dapat bermanfaat dan ada hikmah yang dapat diambil. Aamiin. Terima Kasih telah membaca dan membantu share Semoga menjadi Amal Jariyah Teman-teman semua