Ibu
Beberapa belas tahun yang lalu , kau melahirkanku ke dalam dunia ini dengan penuh perjuangan melawan maut.
Ibu
kau memeluk erat tubuhku ,Â
kau membelai lembut kepalaku ,Â
kau mencium mesra keningku ,Â
kau salurkan kehangatanmu melalui kasih dan sayangmu.Â
Ibu
seiring berjalannya waktu , kini aku yang dulunya hanyalah bayi kecil yang mungil telah menjadi seorang wanita yang bertumbuh dewasa.Â
Ibu
selama ini tanpa mengeluh kau telah merawatku , kau telah membesarkanku , kau telah membimbingku dan kau telah mengajarkanku banyak hal.Â
Ibu
selama ini tanpa pamrih kau telah mengorbankan segalanya untukku dan kau telah memperjuangkan banyak hal untukku.Â
Ibu
Kau pun tanpa menuntut balas telah rela mempertaruhkan nyawamu demi melahirkanku.Â
Tetapi
Aku sering membuatmu marah dengan segala tingkah membrontakku ,Â
Aku sering membuatmu kecewa dengan prilaku tidak baikku ,Â
bahkan aku pernah membuatmu menangis dengan segala kebodohanku.Â
Ibu
seribu kata maaf pun aku tau takkan mampu mengobati setiap luka dalam hatimu ,Â
sejuta tangis pun takkan mampu menggantikan setiap derai air matamu yang telah menetes dimatamu.Â
maka dari itu
ijinkan aku untuk melakukan berbagai hal yang akan membuatmu bahagia.Â
ijinkan aku untuk memperjuangkan segalanya yang membuatmu banggga.Â
ijinkan aku untuk terus maju dan menemukan titik dimana semua lukamu tertutupi dengan segala kebahagiaan dan kebanggaanmu terhadapku.Â
Ibu
doakan aku yang saat ini berada jauh darimu demi menuntut ilmu dan mencapai citaku.Â
Ibu
doakan aku yang saat ini sedang berjuang untuk menutupi setiap lukamu yang pernah ku goreskan dulu.Â
IbuÂ
doakan aku agar kelak aku bisa membuat tangismu hanyalah tangis bahagia.Â
Ibu
aku menyayangimu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H