Mohon tunggu...
SINTA DWI AYU PITALOKA
SINTA DWI AYU PITALOKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA

perkenalkan nama saya sinta dwi ayu pitaloka saya semester 1 dari universitas 17 agustus 1945 surabaya fakultas ilmu sosial dan politik , hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Intelegensi Anak

29 Oktober 2023   17:46 Diperbarui: 29 Oktober 2023   17:48 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

orang tua sebaiknya tidak hanya memerhatikan hasil belajar dan nilai pelajaran anak di

sekolah, namun juga usaha, cara, dan proses belajar anak.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inteligensi

 

Faktor Bawaan

Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan

genetik oleh orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai pada saat terjadinya pembuahan, yaitu

ketika sel reproduksi perempuan yang disebut ovum dibuahi oleh sel reproduksi laki-laki

yang disebut spermatozoon.

Faktor Lingkungan 

Lingkungan menunjuk pada segala sesuatu yang berada di luar diri individu. Tingkat pendidikan orangtua berbeda satu dengan lainnya. Meskipun tidak mutlak, tingkat pendidikan ini dapat mempengaruhi sikap orangtua terhadap pendidikan anak serta tingkat aspirasinya terhadap pendidikan anak.Pekerjaan dan penghasilan orangtua yang berbeda-beda. Perbedaan status ekonomi dapat membawa implikasi salah satunya pada perbedaan pola gizi yang diterapkan dalam keluarga. Keluarga dengan status ekonomi tinggi memungkinkan untuk memberikan asupan makanan bergizi tinggi pada anak-anaknya. Gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik serta kecerdasan anak. Pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya. Orang tua bersikap tegas, suka menghukum, dan cenderung mengekang keinginan anak. Hal ini dapat menyebabkan anak kurang inisiatif, cenderung ragu, dan mudah gugup. karena sering mendapat hukuman anak menjadi tidak disiplin dan nakal. Wujud kedua adalah budaya sebagai suatu aktifitas dan tindakan berpola dari manusia dan masyarakat. Sistem sosial ini berhubungan dalam kurun waktu tertentu dan membentuk suatu pola tertentu. Kebudayaan ini berupa benda-benda yang dapat dilihat, diraba, atau difoto. Adanya nilai-nilai dalam masyarakat memberitahu pada anggotanya tentang apa yang baik atau penting dalam masyarakat tersebut. Dalam masyarakat, pelanggar norma akan mendapatkan sanksi sosial dan psikologis serta merasa malu. Anak pertama cenderung mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi dan memiliki prestasi yang baik. Anak tengah lebih mudah bergaul dan memiliki rasa setia kawan yang tinggi. Mereka cenderung memiliki kemampuan dalam bersosialisasi. Anak tengah sering menjadi mediator dan pencinta damai.
Anak bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya menarik. Oleh karena mereka sering dianggap sebagai anak bawang, si bungsu cenderung untuk selalu ingin memperoleh perlakuan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun