Mohon tunggu...
Sinta Nurhayati
Sinta Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang Angkatan 2021

Merendahlah hingga orang lain tak dapat merendahkan mu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komponen-komponen dalam Manajemen Pendidikan Islam

13 Mei 2022   02:41 Diperbarui: 13 Mei 2022   03:22 4189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum masuk ke pembahasan inti saya akan menjelaskan sedikit mengenai Apa itu Manajemen Pendidikan Islam? 

PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris yakni 'manage' yang memiliki arti mengatur, merencanakan, mengelola, mengusahakan dan memimpin. Adapun pengertian pendidikan islam yakni, proses pembimbingan seseorang terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam menuju kepribadian muslim, serta disusun secara sistematis, terencana, dalam upaya mengembangkan potensi yang ada pada diri anak didik secara optimal.

Dengan demikian yang dimaksud dengan Manajemen Pendidikan Islam adalah Ilmu yang berisi tentang suatu proses penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.

Selanjutnya kita akan masuk ke pembahasan inti mengenai komponen-komponen dalam Manajemen Pendidikan Islam. Mari kita simak bersama-sama.

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Komponen manajemen merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pendidikan islam. Setidaknya ada 7 (tujuh) buah komponen dalam konsep pendidikan yang harus dikelola dengan baik dan benar. Mari kita bahas satu per satu komponen-komponen tersebut secara singkat.

1. Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Kurikulum dan program pengajaran merupakan landasan dalam proses pendidikan yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga pendidikan. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional telah dilakukan Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat.

Agar proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan program manajemen pengajaran. Manajemen pengajaran adalah keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan di bidang pengajaran yang bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran terlaksana secara efektif dan efesien.

2. Manajemen Tenaga Kependidikan

Manajemen tenaga kependidikan bertujuan untuk memanfaatkan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.

Manajemen tenaga kependidikan merupakan kegiatan yang mencakup penetapan norma, standar, prosedur, pengangkatan, pembinaan, penatalaksanaan, kesejahteraan, dan pemberhentian tenaga kependidikan sekolah agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan sekolah.

Manajemen tenaga kependidikan  mencakup,Perencanaan pegawai, Pengadaan pegawai, Pembinaan dan pengembangan pegawai,Promosi dan mutasi, Pemberhentian pegawai,Kompensasi,Penilaian pegawai. Yang termasuk kedalam tenaga kependidikan adalah, kepala satuan pendidikan (kepala sekolah, rektor, direktur, dll), pendidik/pengajar (guru, dosen, konselor, ustadz,dll), wakil-wakil/kepala urusan, tata usaha, pelatih ekstrakulikuler, petugas keamanan, petugas kebersihan, dll.

Dokpri
Dokpri

3. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan atau pengaturan segala aspek aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga pendidikan.

Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur, serta tercapai tujuan pendidikan sekolah.

4. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat
dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu:

  • Pemerintah, baik dari pusat, daerah, maupun kedua-duanya,
  • Orang tua atau peserta didik, dan
  • Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.

Komponen utama manajemen keuangan meliputi:

  • Prosedur anggaran,
  • Prosedur akuntansi keuangan,
  • Pembelajaran, pergudangan, dan prosedur pendistribusian,
  • Prosedur investasi, dan
  • Prosedur pemeriksaan.

5. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan/material bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Manajemen sarana dan prasarana dibutuhkan untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar.

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah fasititas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah.

Adapun tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana adalah untuk memberikan layanan secara profesional dibidang sarana dan prasarana pendidikan agar dapat terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.

6. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat adalah proses mengelola komunikasi sekolah dengan masyarakat mulai dari kegiatan perencanaan sampai dengan pengawasan terhadap proses dan hasil kegiatan sekolah.Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan untuk:

  • Memajukan kualitas pembelajaran, dan pertumbuhan anak,
  • Memperkokoh serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat,
  • Menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.

7. Manajemen Layanan Khusus

Manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien.

Beberapa bentuk layanan khusus di sekolah adalah layanan: BK, perpustakaan, laboratorium, ekstrakulikuler, UKS, kafetaria, koperasi, OSIS, transportasi, asrama, akselerasi, kelas inklusi, dan PSG/prakerin.

Demikian pembahasan yang saya sampaikan, saya ucapkan terimakasih atas waktu dan perhatiannya. Mohon maaf apabila dalam tulisan ini terdapat banyak kesalahan baik dalam penulisan ataupun isi artikel ini. Semoga apa yang saya tulis ini bermanfaat dan mudah difahami oleh pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun