Doa kita sesudahnya, justru lebih serius.
Kita memohon hidup enak di dunia, dan bahagia di surga.
Puasa kita rasanya sekedar mengubah jadwal makan, minum, dan saat istirahat
Tanpa menggeser acara buat syahwat
Ketika datang lapar atau haus, kita pun manggut-manggut.
Oh, beginikah rasanya.
Dan kita sudah merasa memikirkan saudara-saudara kita yang melarat
Zakat kita jauh lebih berat terasa,
dibanding tukang becak melepas penghasilannya,
untuk kupon undian yang sia-sia.
Kalaupun terkeluarkan, harapan pun tanpa ukuran
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!