Mohon tunggu...
Belajar Menulis
Belajar Menulis Mohon Tunggu... -

Seorang wanita biasa, normal, dengan kelebihan yang belum terbaca..senang curhat..mungkin akun ini dibuat sebagai media curhat tanpa perlu memaksa orang lain untuk mendengarkan curhatan-curhatan yang kadang nggak penting...*ups

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sementara

7 Mei 2016   21:04 Diperbarui: 7 Mei 2016   21:15 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup ini hanya sementara...

Ya, sesementara hangatnya kopi di pagi hari...

Ya, sesementara tanah becek yang kemudian menjadi kering...

Ya, sesementara bunga mawar yang segar dipandang lalu layu dan dibuang...

Ya, sesementara senja menutup siang dan menggantikannya dengan malam...

Ya, sesementara bahagia berganti dengan duka dan duka berganti dengan bahagia...

Ya, sesementara anak-anak berubah menjadi remaja, remaja menjadi tua, lalu mati...

dan sesementara sesementara lainnya...

Surakarta, 7 Mei 2016

dengan keadaan : Hati galau tak menentu Resah gelisah gundah gulana Apa yang semestinya dilakukan Bila keluarga tak lagi percaya

-coretan hati-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun