Mohon tunggu...
Indana Zulfa
Indana Zulfa Mohon Tunggu... Murid Guru -

Jiwa Liar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf, Karena Ku Sebut Namamu Dalam Do'aku

28 Mei 2014   22:24 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:01 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sugguh aku masih tak percaya jika lelaki yang berada tepat di hadapanku saat ini adalah Fattah, yang berada disampingnya adalah wanita anggun dengan kebaya putih dipadu dengan bawahan batik, wanita yang sholihah, yang beruntung krn telah berhasil merebut Fattah dari ku, iya dariku,,,, bukan merebut sebenarnya, dia sama sekali tak tau menau dengan cerita rumit antara aku dan Fattah,,ah sudahlah,,,mungkin di luar sana ada cerita yang lbh rumit lagi dari pada ceritaku ini.

aku nadia, umurku 22 tahun, gelar S1 sudah ku dapat, dan kesibukanku adalah mengajar di sebuah Yayasan yang di dalamnya ada jenjang pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi, dan aku d beri kesempatan untuk mengajar mata pelajaran Matematika d tingkat SMA nya. Dan wanita berkebaya putih dengan bawahan batik itu adalah Shofia, aku tau namanya dari undangan pernikahan yang dikirimkan Fattah 2 minggu yang lalu.

Cerita rumit antara aku dan Fattah itu dimulai dari pertemuan pertama kami, di sebuah toko buku yang letaknya tak begitu jauh dari kampus kami, iya,, kami satu kampus,
“nad,,,, coba kamu toleh k smping kanan bentar aja,,,,”
“emang ada apa nis..??”
“sumpah nad,, cwok itu ganteng banget”
“ah kamu, klo ada cwok ganteng aja, langsung jelalatan,,,”
penasaran, aku pun menoleh,,,,
nisa benar2 tepat dalam memilih kata, aku terdiam lama, memandangnya lama dari kejauhan, aku msh ingt, dia memakai celana jins dan kaos biru bertuliskan I love Surabaya, dan lama-lama, wajah itu nampak jelas, bahkan sangat jelas, karena dia berjalan ke arah aku berdiri,,
sumpah,, mau ngapain dia,,
“mbk, bisa minta tolong??”
“e, e, e,,,,, sya?”
“iya,, minta tolong k mbk,,”
sambil nylonong ke depanku, tanpa basa basi nisa langsungjawb pertanyaan yang seharusnya dilontarkan untuk ku “bisa, bisa mas, minta tolong apa?”
“mbk kan cewek nih, biasanya klo cewek gtu sukanya kan baca novel, tlg carikan novel yg ceritanya enak di baca,,”
“wa… klo itu nadia yang tau, saya mah gak suka baca novel mas….emang untuk siapanya mas..?? ceweknya ya…????”
dia hanya tersenyum,,,,

Besoknya, kami bertemu d perpustakaan kampus,
kami: aku dan Fattah, tanpa nisa
perpustakaan memang tempat terfavoritku, kenapa? Krn nyaman aja d buat belajar,,, simple kan

“nadia kan…???”
kmrn sblm berpisah dari toko buku, kami sempat berkenalan,
“iya,,,,,kuliah dsini juga..???” kataku smbli dengan suara lirih,,, “ he em,,,” sambil mengambil kursi dan akhirnya duduk di sampingku.
“trmaksh, krn dia suka sama novel yg kamu pilihin..” “oya,,, ??untunglah,,,,,”sebenarnya aku penasaran untuk siapa novel itu, tp apa untungnya untukku, ada sih sebenarnya untungnya, klo jwbnnya “untuk pacar” brrti dia udah punya pacar, dan aku tak bisa berharap….(haha,,, aku berharap..???), dan klo untuk adiknya atau temannya, pkoknya selain jawbn pacar, mash ada harapan untukku,,,
oh Tuhan,,,, pikiran-pikiran ini sgt mengganggu,,,,
“semester berapa?” pertanyaannya memecah pikiran2 khayal ku,
“kelihatannya..???”
“kelihatannya masih 2,,”
“ah,,,, jgn bcnda mas, wajah udah kelihatan tua bgini mask masih 2…hehe,, udah 4 mas,”
“aku lo jg Cuma bcnda,,,kok tp sblmnya gak pernh klhtn kamu ya….”
“iya juga ya,,,, pdhl kita satu kampus,,,ya,, mungkin krn kesibukan, trus,,,, kan mahasiswa dsini jg g sdkt, lg pula jurusan kita mungkin jg beda,,, oya,, mas sendr?? Semester brapa..??”
“kelihatannya..???”
“ah,,, males nebak,,,”
“aku udah mau wisuda, jurusan sastra Arab”
hari itu percakapan kami hanya sebatas itu, krn di saat seperti itu, perutku tak bisa di ajak kompromi lagi, biasah ,,,klo paginya sarapan yg pedes2,,, jdnya gni ,,,,
uh,,,, mengganggu sekali,,

tak tau gmn,, kami pun sering, bahkan sering bgt ktmu, pdhl tanpa direncanakan,,mskpn kadang juga sama nisa’ sih,,,, tp tak apalah,,,
ibu,,,, sepertinya anak gadismu ini menaruh harapan padanya,,,

“nad,,,, nnti mlm ikut pengajian yuk d masjid…”
“aku bnyak tugas nis,,,,”
“ah kamu,,,, klo d ajak k yg berbau2 pengajian, mesti jwbnnya -bnyak tugas nis,,,-
oya,, aku sama nisa sahabatan mulai awal kuliah, kami satu kos, dia asli Pasuruan, klo g salah jawa timur, lulusan pesantren, katanya sih udah 6 tahun nyantrinya,,,,dan dia kayaknya seneng bgt krn sudah bebas sekarang,,,, hmmmm emang d pesantren g bisa bebas ya,,??? Entahlah,, aku tak tau,,,
krn latar belakang pendidikanku, tak ada yg berbasis agama, SD, SMP, SMA, dan sekarang ini, mulai beda, UIN,,, tepatnya UIN Syarif Hidayatulloh, Jakarta. Semarang,,,ya,, itulah tempat dmana aku dilahirkan dan dibesarkan, awalnya kayak gak tega bgt ayah sama ibu, pas aku mau brgkt ke Jakarta,, ya,,akulah anak satu-satunya, yang saking sayangnya, nginep di rumah temen aja jarang bgt dibolehin, apalagi pergi-pergi sama temen2, ke pantai, ndaki gunung apalagi,,, sama sekali tak pernah.

“gmna nad..??? maukan,,? Ayolah,,,,”
“oke lah,,, gak smpe mlm kan..???”

ternyata kami dtg, dsna udah rame, ternyata acara organisasi mahasiswa,,
dan aku tak salah lihat,
seseorang yg berdiri d podium, yg ceramah, adalah Fattah,,
ust..?? dia ust..??
sepulang dr pengajian, mungkin dia tak sengaja melihatku, dan memanggilku,,
“Nadia,,,,,,,,,”
sontak aku menoleh.. “iya,,,”
“sering ikut pengajian..?”
“baru sekali ini mas Fattah,,,” lagi2 nisa jwb pertanyaan yg seharusnya akulah yg berhak menjwb pertanyaan itu, dan jawaban itu,, sungguh emalukan, meski itu fakta,
“ikut terus ya…” dan dia pun berlalu,,,
“ciye,,, nadia,,,itu tu,, disuruh ikut terus kata mas Fattah,,,oya nad, selama aku ikut pengajian, baru kali ini aku tau mas itu yg ngsi pengajian, kerEn ya,,,”
“iya nis..”
knp Fattah Cuma nyuruh aku, knp nisa enggak,,??????? Hmmmm, sudah2 aku tak mau berkhayal terlalu jauh,

oya, bulan depan Fattah wisuda, itu artinya, mgkn kami tak akan pernah ktmu lagi, itu mash kemungkinan,,dan aku tak berharap hal itu terjadi,

“nad,,,hp kamu getar tuh,,,”
“tlg bc in nis,,,”
“ciye,, dr mas Fattah,,,,”
“gak usah2,,, sni2,,, jgn d bka ,,,”
“alah,,, gk p2….”
- pas, aku wisuda, jgn lp dtg ya nad, ada hal pntg yg ingin aku ksi tau-
“jgn bhg la nis,,,,,”
“ngapain jg aku bhg,, ni cba kamu bc sndr….”

aku terdiam lama, emang dia mau ngsi tau aku apa,,,
knp hrs nunggu pas wisuda,,???
knp aku,,??
aku dan dia juga gak bgtu knl..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun